KOMPAS.com - Hubungan seksual adalah salah satu hal yang menjadi penentu keharmonisan rumah tangga.
Tak hanya menciptakan romantisme dengan pasangan, hubungan seksual tenyata juga memiliki manfaat bagi kesehatan.
Dilansir dari laman doktersehat, semakin sering berhubungan seksual maka semakin banyak hormon endorfin yang diproduksi. Fungsi hormon endorfin adalah untuk menghilangkan rasa sakit.
Selain itu, pria yang yang melakukan hubungan seks secara teratur juga kecil kemungkinannya untuk terkena kanker prostat.
Namun ada banyak hal yang membuat hubungan seksual ini terganggu, seperti ketakutan akan penyakit menular seksual dan kehamilan yang tidak diinginkan.
Penggunaan kondom untuk mengatasi hal tersebut seringkali menjadi solusinya. Masalahnya, ukuran kondom terkadang tidak sesuai dengan ukuran penis penggunanya. Padahal ketepatan ukuran penis dan kondom memiliki peranan penting dalam menentukan kualitas hubungan seksual.
Dalam sebuah survei yang dilakukan oleh Durex terhadap 3000 responden, didapati bahwa 50% pengguna merasa bahwa kondom ukuran biasa tidak pas dengan ukuran penis mereka, dimana 25% mengeluh bahwa kondom "terlalu ketat", 15% responden mengeluhkan kondom yang "terlalu longgar", dan 44% melaporkan bahwa mereka pernah mengalami kondom yang terlepas atau pecah sebelumnya.
Baca :Cari Tahu Kondom yang Pas dengan Cara Ini
Ukuran kondom yang tidak sesuai dapat mengakibatkan risiko sebagai berikut:
Selain risiko yang telah dipaparkan diatas, sebuah peneltian yang dilakukan oleh Women's Health dan Food and Drug Association US (FDA) memaparkan bahwa ukuran kondom yang tidak sesuai juga mengakibatkan hilangnya sensasi dalam bercinta.
Baca :Tips Memilih Kondom Agar Bercinta Tetap Aman dan Nyaman
Sayangnya, ukuran kondom yang dijual di pasaran seringkali tidak sesuai dengan ukuran yang tertera dalam kemasannya.