JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus tertabraknya pesepeda oleh mobil di Jakarta pada Sabtu (10/2) pagi hingga menewaskan satu orang, mengingatkan kembali bahaya yang masih dihadapi pesepeda di kota besar karena harus berbagi jalan dengan kendaraan bermotor.
Untuk mengurangi risiko kecelakaan, Hendi Rachmat, pendiri Westbike Messenger, jasa pengantaran paket dengan sepeda, memberikan tips aman mengayuh sepeda di jalan raya.
1. Perlengkapan pendukung keselamatan
Entah kamu bersepeda untuk santai, olahraga, atau ngantor, pastikan untuk menggunakan aksesoris pendukung keselamatan. Di antara perlengkapan pesepeda, paling penting adalah helm.
Hendi mengatakan tak sedikit pesepeda yang bandel dan malas menggunakan helm yang berujung fatal saat terjadi musibah. Fungsi helm sendiri untuk melindungi kepala—organ paling penting—ketika terjadi kecelakaan atau hal tak diinginkan.
Kalau kamu berkendara saat malam hari, pastikan juga untuk memasang lampu di bagian belakang—sepeda atau helm.
"Bisa ditaruh di sepeda atau helm. Paling penting harus sejajar dengan kendaraan, tidak terlalu bawah atau atas dan harus terlihat," ujarnya.
(Baca juga: Bersepeda Ganggu Fungsi Seksual, Benarkah?)
2. Gunakan lajur aman
Hingga saat ini memang belum tersedia lajur khusus yang diberikan kepada pesepada. Tapi, sementara ini jalur paling aman adalah di sisi kiri, kata Hendi.
"Pastikan untuk tidak terlalu menjorok ke luar (tengah jalan)," katanya.
Kalau kamu bersepeda lebih dari dua orang, bentuk satu lajur. Hindari untuk berjalan dengan membentuk dua lajur, terutama pada jalanan dengan arus kendaraan yang padat, jalan kecil dan protokol.
"Kalau jalan lebar sekali dan sepi, sesekali salip pesepda lain atau dua lajur boleh," ungkap Hendi.
3. Fokus
Mengayuh sepeda di jalan-jalan protokol memang terasa nyaman, karena kondisi jalannya rapih dan tidak ada lubang atau bergelombang. Meski begitu, di jalan apa pun kita tetap harus menjaga fokus agar terhindar dari pengendara kendaraan yang ugal-ugalan..
"Suka ada pengendara yang nyeleneh itu berhenti tidak pada tempatnya dan belok tidak perhatikan. Nah, itu suka kejadian yang bahaya. Belok tidak berikan tanda. Pesepeda harus membaca situasi di jalan," katanya.