Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Perubahan yang Terjadi Setelah Hadirnya Buah Hati

Kompas.com - 04/06/2018, 15:14 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Mademan

KOMPAS.com - Hadirnya buah hati adalah anugerah bagi pasangan yang telah menikah.

Namun, kehadiran anak juga turut membuat perubahan dalam kehidupan berumah tangga.

Perubahan tersebut tak jarang membuat pasangan kaget dan tak tahu cara mengatasinya.

Oleh karena itu, kita harus memahami kondisi ini untuk mempersiapkan segala kemungkinan yang akan terjadi.

Dilansir dari laman Made Man, berikut sembilan perubahan yang terjadi ketika buah hati lahir.

1. Waktu untuk diri sendiri

Kehadiran buah hati bisa membuat tidur kita kurang nyenyak.

Istirahat yang kurang ini bisa menyebabkan kita menjadi kelelahan, tidak sempat mandi, tidak bisa fokus, suasana hati buruk karena depresi pasca melahirkan.

Depresi semacam ini bisa mengancam siapapun, baik wanita maupun lelaki.

Karenanya waktu untuk diri sendiri, di mana kita benar-benr bisa memikirkan diri kita, bisa menjadi sesuatu yang sangat berharga.

Bahkan, me time itu bisa menjadi barang langka ketika kita benar-benar butuh waktu untuk mengistirahatkan fisik dan pikiran.

Baca juga: 4 Cara agar Si Buah Hati Mudah Terlelap

2. Kehidupan seksual

Sama halnya dengan waktu untuk untuk diri sendiri, kehidupan seks juga berubah ketika bayi lahir di tengah kehidupan rumah tangga.

Jika ada yang menampik fakta ini, sudah pasti mereka berbohong.

Bahkan, saat kita dan pasangan dalam suasana hati yang baik untuk bercinta, bisa saja momen intim ini rusak dengan suara tangis bayi.

Bayi yang baru lahir benar-benar menuntut perhatian dan fokus kita sebagai orangtuanya.

Maka tak heran, jika kita tak bisa melakukan aktivitas lain selain semua hal tentang bayi.

Baca juga: Calon Ayah, Sering-Seringlah Ajak Bayi Bicara sejak Dalam Kandungan

3. Emosi

Kita bisa saja berubah menjadi cengeng ketika baru memiliki anak, terutama para wanita yang baru saja menjadi seorang ibu.

Bahkan, sekedar hal sepele seperti menonton iklan yang berkaitan dengan parenting sudah mampu membuat kita meneteskan air mata.

Dan, terkadang hal ini juga terjadi pada para suami.

Baca juga: Memahami Berapa Lama Bayi yang Baru Lahir Harus Tidur

4. Beban kerja di rumah meningkat

Beban kerja di rumah bahkan meningkat tiga kali lipat. Bahkan, pembagian tugas yang dibuat saat buah hati belum lahir tiba-tiba berubah drastis.

Misalnya, mencuci piring yang dulu menjadi tugas istri, bisa berubah menjadi tugas suami karena istri sibuk mengurus anak.

Tapi bagaimanapun juga, suami-istri saling membutuhkan untuk menyelesaikan semua pekerjaan rumah.

Baca juga: Nutrisi Penting untuk Perkembangan Otak Bayi

5. Kesabaran yang menipis

Karena pekerjaan semakin bertambah ketika bayi lahir, maka tak heran jika kita mudah tersulut amarah dan hilang kesabaran.

Bahkan, kita juga kerap merespon segala sesuatu dengan amarah karena kehilangan waktu bersantai atau mengurus diri.

Lebih parahnya lagi, hal sepele seperti suara mengunyah, suara keras pasangan ketika berbicara di telepon juga mudah membut kita emosi.

Tapi, ini adalah proses hidup yang harus kita lewati dengan sebaik mungkin.

Baca juga: Ibu Hamil Ngorok dan Efek Negatif bagi Bayi di Rahimnya

6. Khawatir akan kondisi finansial

Untuk menyambut kelahiran bayi, pihak istri biasanya mengajukan cuti kerja selama tiga hingga enam bulan, bahkan setahun.

Inilah yang seringkali menjadi penyebab kekhawatiran finansial dengan cara yang tak terduga.

Rasa khawatir ini kerap membuat kita terlalu sering mengecek saldo rekening.

Apalagi kebutuhan untuk anak biasanya membutuhkan biaya tak sedikit. Mulai dari baju, perlengkapan tidur, makanan, dan lainnya.

Yah, ini adalah salah satu dari sekian banyak kecemasan ketika kita baru saja menjadi orangtua.

Baca juga: Menyusui Bayi Jauhkan Sang Ibu dari Risiko Diabetes

7. Kehadiran mertua yang lebih sering

Bersiaplah untuk sering melihat kehadiran ibu mertua. Frekuensi berkunjung ibu mertua akan meningkat ketika kita sudah memiliki buah hati.

Mungkin dia hanya tak percaya jika bayi yang dulu dilahirkannya, kini telah memiliki seorang bayi.

Dia mungkin juga tak percaya jika kita bisa mengurus buah hati dengan sebaik mungkin.

Baca juga: Ibu Menyusui Tetap Merokok, Amankah bagi Bayi? Apa Risikonya?

8. Tak ada lagi masakan lezat istri

Jika para suami terbiasa menikmati masakan lezat dari istri, mungkin hal ini akan menjadi kenangan untuk sementara waktu.

Masakan lezatnya yang butuh banyak waktu tak akan lagi tersedia karena kehadiran bayi yang menyita perhatiannya.

Apalagi jika istri menyusui, jangan sampai para suami mengeluhkan hal ini kepadanya. 

Baca juga: Minum Jus Buah Tiap Hari Tingkatkan Potensi Obesitas pada Anak

9. Teman tidur 

Tak ada lagi tidur berpelukan dengan nyaman bersama pasangan ketika bayi hadir di tengah kehidupan.

Bisa jadi, di tengah tidur yang nyenyak, sang bayi menangis dan membuat istri melompat khawatir untuk menenangkannya.

Atau para istri lebih memilih tidur di kamar bayi.

Atau terkadang, sang bayi akan tidur bersama kita dan pasangan di ranjang yang dulu hanya menjadi milik berdua.

Baca juga: Media Sosial Pengaruhi Pilihan Makanan Tak Sehat pada Anak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com