Sebagian besar label yang terlibat dalam fenomena ini di dominasi oleh merek pakaian wanita.
Hal ini dipacu oleh jaket Melania Trump yag bertuliskan "I Don't Care, Do U?" yang memiliki makna "Saya tidak peduli".
Baca juga: Kunjungi Anak-Anak Imigran, Melania Pakai Jaket dengan Pesan Aneh
Sejak saat itu, banyak label fesyen membuat produk sebagai respon perlawanan dan menyumbangkan hasil penjualan.
Sementara itu, label khusus pria yang melakukan hal serupa adalah 3sixteen, Robert Geller, Noah dengan desain kaos bertuliskan 'Free The Children' sebagai bentuk protes terhadap kebijakan Trump.
Merek sekelas Supreme juga melakukan hal yang sama dengan memutuskan untuk menyumbangkan sebagian dari kaus seri musim panasnya kepada organisasi seperti ACLU.
Bahkan, label Noah mengundang semua desainer, penata gaya, musisi, seniman dan editor majalah untuk bergabung dengan gerakan ini.
Meskipun banyak komentar negatif, hal tersebut rupanya mendapat dukungan yang kuat.
Chen mengatakan pelanggan datang ke tokonya untuk ikut serta dalam donasi tersebut. Namun, hal ini tidak serta merta meningkatkan pendapatan toko.
"Ini tidak membuat kenaikan pendapatan yang drastis. Mungkin, hanya sedikit di atas rata-rata," ucap Chen.
Masalah anak-anak imigran ini menjadi begitu pelik daripada badai di Texas atau penembakan di Puerto Rico.
"Ini adalah diskusi yang sangat bernuansa politik dan sulit, dan saya pikir siapa pun yang mencoba berbicara dengan teman dan keluarga tentang politik akhir-akhir ini juga berpikir sama," kata Chen.
Namun, banyak orang yang mengharapkan label favoritnya melakukan hal yang sama.
Semua konsumen ingin label favoritnya melakukan hal yang tepat untuk kemanusiaan.
Faktanya, beberapa riset mengatakan sebesar 90 peren milenial menginginkan label favoritnya berjuang untuk masalah sosial dan lingkungan.
Namun masih banyak label yang takut menunjukan pendirian mereka mengenai masalah kontroversial.