JAKARTA, KOMPAS.com - Osteoporosis atau pengeroposan tulang adalah penurunan kualitas dan kepadatan tulang yang mengakibatkan tulang menjadi rapuh, lebih sensitif dan mudah mengalami patah tulang (fraktur).
Osteoporosis memang merupakan penyakit degeneratif atau penyakit yang risikonya semakin tinggi seiring bertambahnya usia.
Namun, osteoporosis tak selalu dialami oleh orang-orang tua dan bisa terjadi di usia yang lebih muda karena sejumlah faktor risiko, terutama pada kelompok perempuan. Salah satunya karena kekurangan kalsium.
"Perempuan lebih berisiko, 40 persen perempuan usia produktif (15-64 tahun) kekurangan kalsium."
Hal itu diungkapkan oleh Medical Advisor PT Bayer Indonesia , dr. Suci Sutinah dalam talkshow yang diselenggarakan Lock&Lock dan CDR di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (16/10/2019).
Lalu, apa saja kebiasaan harian yang meningkatkan risiko osteoporosis?
Beberapa di antaranya adalah faktor usia, menopause, berat badan yang tidak proporsional (di bawah normal), kekurangan asupan kalsium, kebiasaan merokok, minum alkohol, minuman bersoda, kafein, gangguan hormonal, genetika, riwayat melahirkan dan menyusui, serta aktivitas fisik yang rendah.
Salah satu olahraga terbaik yang dilakukan untuk mencegah osteoporosis adalah dengan gerakan yoga.
"Yoga adalah olahraga yang pelan, semua orang bisa melakukan dan levelnya bisa disesuaikan dengan kemampuan," kata Astrid.
Gerakan yoga untuk mencegah osteoporosis bahkan tak perlu menggunakan matras. Cukup memanfaatkan kursi dan bisa dilakukan dimana saja dengan waktu yang disesuaikan dengan kesibukan setiap orang.