Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/09/2021, 13:54 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Eat This

"Jika kita bermimpi di pagi hari tepat sebelum bangun, itu pertanda yang cukup bagus," ungkap Gupta.

"Itu mungkin berarti kita telah menghabiskan cukup banyak malam untuk mengkonsolidasikan ingatan dan menjalani siklus pembilasan," tutur dia.

Baca juga: Polusi Udara dan Penyakit Jantung Tingkatkan Risiko Demensia

3. Olahraga secara rutin

Dalam bukunya tentang demensia yang berjudul "Keep Sharp", Gupta menulis bahwa olahraga, baik aerobik maupun nonaerobik (latihan kekuatan) tidak hanya baik untuk tubuh, bahkan lebih baik untuk otak.

"Hubungan antara kebugaran fisik maupun kebugaran otak terlihat sangat jelas, langsung, dan kuat," terangnya.

Para ahli seperti American Heart Association (AHA) juga merekomendasikan setidaknya 150 menit latihan intensitas sedang setiap minggu seperti jalan cepat, bersepeda atau berkebun.

Baca juga: Rutin Olahraga Bisa Turunkan Risiko Demensia, Apa Sebabnya?

4. Melatih otak

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada bulan Juli di jurnal Neurology, para peneliti menemukan bahwa aktivitas yang dapat melatih otak kita sangat baik untuk kesehatan otak.

Misalnya, kita bisa merangsang otak dengan melibatkan pencarian atau pemrosesan informasi seperti membaca, menulis surat, bermain kartu atau permainan papan, dan melakukan teka-teki, yang dapat mencegah  demensia.

Hal ini juga mendukung penelitian lain yang menemukan bahwa menjaga otak kita tertantang dapat membantu membuatnya tetap muda.

"Selain itu, tetap terlibat secara sosial dapat mendukung kesehatan otak," kata Asosiasi Alzheimer.

Baca juga: 5 Cara Menjaga Otak Tetap Sehat Saat Menua

5. Menghindari atau mengobati sindrom metabolik

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Endocrinology and Metabolism melaporkan bahwa orang dengan sindrom metabolik yang paling parah memiliki risiko hampir tiga kali lipat terkena demensia daripada orang yang tidak memiliki kondisi tersebut.

Gejala dari sindrom metabolik meliputi tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, trigliserida darah tinggi, kolesterol HDL ("baik") rendah, dan lingkar pinggang besar.

Seseorang yang didiagnosis dengan sindrom metabolik biasanya memenuhi lebih dari tiga kriteria tersebut.

Maka dari itu, mengonsumsi makanan yang sehat, berolahraga secara teratur, dan menjaga berat badan yang sehat dapat mencegah terjadinya sindrom metabolik.

Baca juga: Waspada, Penurunan Kecepatan Berjalan Indikasikan Gejala Demensia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com