Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Ketidakmampuan Belajar pada Anak dan Cara Mendeteksinya

Kompas.com - 15/11/2021, 12:11 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber WebMD

Disgrafia mempengaruhi kemampuan menulis seseorang. Orang dengan disgrafia biasanya akan mengalami beberapa masalah, seperti tulisan tangan yang buruk, masalah dengan ejaan, serta kesulitan menuliskan pikiran di atas kertas

Diskalkulia

Diskalkulia mempengaruhi kemampuan seseorang untuk melakukan perhitungan matematika. Pada anak kecil, diskalkulia dapat mempengaruhi belajar menghitung dan mengenali angka.

Sementara saat seorang anak bertambah besar, mereka mungkin mengalami kesulitan memecahkan masalah matematika dasar atau menghafal hal-hal seperti tabel perkalian

Auditory Processing Disorder

Gangguan ini membuat otak sulit Ini memproses suara yang diterima seseorang dan bukan disebabkan oleh gangguan pendengaran.

Biasanya, gangguan ini membuat anak mengalami kesulitan dalam belajar membaca, membedakan suara dari kebisingan latar belakang, mengikuti arahan lisan, menceritakan perbedaan antara kata-kata yang terdengar mirip, dan mengingat hal-hal yang mereka dengar.

Visual Processing Disorder

Seseorang dengan gangguan pemrosesan visual akan mengalami kesulitan menafsirkan informasi visual, seperti mengalami kesulitan membaca atau membedakan antara dua objek yang terlihat serupa.

Selain itu, orang dengan gangguan pemrosesan visual sering mengalami masalah dengan koordinasi tangan serta mata.

Baca juga: Ingin Anak Lebih Banyak Belajar? Cobalah Trik Ini...

Mendiagnosis Ketidakmampuan Belajar

Karena tidak ada daftar gejala yang pasti, ketidakmampuan belajar terkadang sulit dideteksi. Apalagi, cukup banyak anak yang mencoba menyembunyikan masalahnya.

Namun, tanda berikut ini mungkin bisa menjadi sinyal adanya gangguan dalam belajar:

  • Kurangnya semangat untuk membaca atau menulis
  • Kesulitan menghafal sesuatu
  • Bekerja dengan lambat
  • Sulit mengikuti petunjuk
  • Kesulitan untuk tetap fokus pada tugas
  • Kesulitan memahami ide-ide abstrak
  • Kurangnya perhatian terhadap detail, atau terlalu banyak perhatian terhadap detail
  • Keterampilan sosial yang buruk
  • Mudah terganggu

Jika mencurigai adanya gangguan belajar, bicarakan dengan dokter atau guru anak terkait evaluasi anak.

Mungkin, Anda perlu menemui beberapa spesialis seperti psikolog klinis, psikolog sekolah, psikolog perkembangan, terapis okupasi, atau terapis bicara dan bahasa, sebelum mendapatkan diagnosis pasti.

Mereka akan melakukan berbagai tes dan penilaian sebelum sampai ke akar permasalahan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com