Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seberapa Sering Tanah Tanaman Hias Perlu Diganti?

Kompas.com, 9 Juni 2022, 18:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jika ingin tanaman hias tumbuh subur dan baik, maka kita harus menempatkannya di lingkungan yang kaya nutrisi dengan mendapatkan cukup air, matahari, dan udara.

Apalagi seiring waktu, tanaman bisa saja menggunakan banyak nutrisi dan bahan organik tanah.

"Akibatnya tanah bisa habis dan keras, itu tidak akan menahan air atau nutrisi dengan baik," ungkap Jeana Myers, agen penyuluh hortikultura di North Carolina State.

Baca juga: Mengenal 6 Pilihan Media Tanam untuk Tanaman Hias, Apa Saja?

Oleh sebab itu, agar tanaman dalam ruangan kita tetap sehat, kita harus terus memperhatikannya dan mengisinya kembali dengan tanah yang segar.

Seberapa sering mengganti tanah

Menurut Myers, seberapa sering mengganti tanah itu sangat tergantung pada jenis tanamannya.

"Tanaman hias yang tumbuh lebih cepat, seperti pothos dan violet Afrika akan mendapat manfaat dari repotting tahunan [dengan tanah yang segar]," ungkap dia.

"Sedangkan tanaman yang tumbuh lebih lambat seperti kaktus dan sansevieria, atau lidah mertua, bisa repotting setiap 1,5-2 tahun," ungkap dia.

Kapan tanah harus diganti

Myers mengatakan, saat banyak sinar matahari adalah waktu yang tepat untuk mengganti tanah tanaman hias dengan menggunakan tanah yang baru.

Baca juga: 7 Tanaman Hias yang Tumbuh Subur di Kamar Mandi

"Ada banyak sinar matahari selama waktu itu, sehingga tanaman akan memiliki pertumbuhan akar yang signifikan," kata dia.

Ada pun penggantian tanah ini juga penting saat:

• Tanaman terlihat kering dan langsung keluar dari pot saat kita mencoba mengeluarkannya.

• Kita menyiram tanaman dan airnya mengalir ke piringan pot, yang berarti tidak ada lagi bahan organik yang tersisa untuk mempertahankan kelembabannya.

• Tanaman tidak tumbuh dengan baik dan mulai terlihat agak kekuningan.

• Tanah menjadi terlalu keras saat disentuh dan kita melihat banyak akar yang tumbuh keluar dari lubang pembuangan di dasar pot.

Jenis tanah yang digunakan

Yang membuat tanaman tetap subur dan ternutrisi dengan baik adalah campuran tanah yang merupakan kombinasi ringan dan halus.

Baca juga: 5 Tanaman Hias yang Tahan Panas Matahari

Selain itu, jangan pernah menggunakan tanah kebun yang terlalu padat untuk tanaman dalam pot.

"Tanah ini mengandung tanah liat atau pasir yang tidak akan membuat tanaman cukup bernapas atau mendapatkan oksigen yang cukup ke akar," ujar Myers.

Tips mengganti tanah

Saat kita sudah siap mengganti tanah tanaman, ikuti tips dari Jayson Opgenorth, yang adalah Direktur Hortikultura untuk LiveTrends Design Group.

1. Tekan sedikit pot yang ada saat ini.

2. Letakkan tangan di atas tanah — di sekitar tanaman utama — dan balikkan pot untuk mengeluarkan pot, sehingga seluruh profil tanah berada di tangan kita.

Baca juga: Bolehkah Meletakkan Tanaman Hias di Luar Ruangan Saat Hujan Turun?

3. Keluarkan dengan hati-hati apa yang mudah terlepas dari bagian atas dan samping profil tanah, di mana tidak ada akar.

Catatan: Lakukan ini hanya jika tanah benar-benar perlu diganti dan bukan hanya disegarkan dengan lapisan baru di sekitar akar.

"Anggaplah mengganti tanah seperti operasi jantung terbuka dibandingkan up-potting yang lebih seperti memperbaiki tulang yang patah," kata Opgenorth.

"Keduanya perlu, tetapi pertimbangkan faktor risikonya," imbuh dia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau