Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Sains soal Jasad Tenggelam yang Naik ke Permukaan Air

Kompas.com - 10/06/2022, 10:49 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Jasad mengapung karena terjadi penumpukan gas akibat dekomposisi di dalam tubuh, karena tubuh manusia terdapat jutaaan mikroorganisme, terutama bakteri.

Bakteri memang dikenal sebagai penyebab penyakit, tapi tidak semuanya buruk bagi tubuh. Karena ada sistem kekebatan tubuh yang bekerja selagi kita masih hidup dengan memeriksa kondisi tubuh, melawan bakteri dan mencegahnya menginfeksi kita.

Namun pada orang yang sudah meninggal, sistem kekebalan tubuh sudah non-aktif. Bakteri baik ini justru mulai menginfeksi tubuh dan menggerogoti sejumlah jaringan.

Inilah yang dinamakan fase atau serangkaian proses fisik, kimia dan biologis yang pada akhirnya menyatu dengan tanah ketika dimakamkan.

Baca juga: Pesan Menyentuh Kekasih Eril Anak Ridwan Kamil Setelah Tahu Jenazah Ditemukan

Kemudian di fase ini, aktivitas metabolisme tersebut menghasilkan gas seperti karbon dioksida, amonia dan metana.

Ketika dekomposisi berlangsung, gas-gas ini menumpuk di dalam tubuh. Namun karena gas tersebut terjebak dan tidak dapat keluar, perut mulai mengembung.

Perut kembung inilah yang membuat jasad mengapung ke permukaan air. Volume tubuh secara signifikan dapat meningkat, akan tetapi tidak dengan berat badan.

Kondisi alamiah itu memudahkan tubuh mengapung di permukaan. Sementara sebagian besar jasad mengambang menghadap ke bawah.

Hal ini disebabkan karena usus dan rongga dada manusia memiliki bakteri paling banyak. Kembung akan paling banyak terjadi di sana.

Berdasarkan anatomi tubuh manusia, anggota tubuh dan kepala cenderung jatuh atau membungkuk ke depan, bukan ke belakang.

Sehingga dalam sudut pandang science, jasad di air tampaknya secara alami mengorientasikan diri dalam posisi telungkup.

Ketika jasad muncul kembali, seringkali tubuh jadi membengkak dan menjadi sulit untuk dikenali. Untuk itu diperlukan proses identifikasi lebih lanjut.

Terkait dengan lamanya proses mengapung, sulit menentukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk jasad mengapung ke permukaan.

Jenis air (air tawar atau air laut), kondisi dasar dan suhu adalah beberapa faktor yang memengaruhi tingkat dekomposisi dan waktu jasad mengambang.

Pada umumnya, jasad yang mengambang bisa menjadi indikator waktu kematian dalam investigasi kriminal dan forensik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com