Pasalnya, sangat penting untuk mengetahui prakiraan waktu kematian atau post-mortem interval (PMI).
Baca juga: Polisi Swiss Identifikasi Jasad Eril Melalui Tes DNA
Ini dapat membantu penyidik kapan suatu kejahatan yang mungkin terjadi sehingga memperudah dalam penyelidikan.
Hal tersebut juga membantu menjelaskan kondisi yang mungkin dialami jasad sebelum atau sesudah kematian.
Di samping itu, ahli ekologi dan ahli biologi kelautan menggunakan beberapa indikator ketika mempelajari faktor-faktor yang dapat menyebabkan kematian hewan air dan peran dekomposisi dalam rantai makanan akuatik.
Ini mungkin juga membantu mereka memahami apakah suatu penyakit atau bencana alam tertentu mungkin bertanggung jawab atas kematian yang tidak biasa dari kehidupan laut mana pun.
Sementara bagi ahli paleontologi, dekomposisi dan kembung yang dihasilkan sering dapat ditemukan dalam fosil.
Bagaimana hewan mati dan membusuk dapat memberikan banyak indikasi tentang pengalaman hidupnya di Bumi.
Fosil Ichthyosaurus tetrapoda (hewan berkaki empat) misalnya yang ditemukan dengan tulang rusuk patah dan fosil embrio di sampingnya.
Banyak ahli paleontologi menyimpulkan bahwa Ichthyosaurus telah mengalami kembung dan gas terpaksa keluar sehingga menyebabkan kerangka keluar, yang menyebabkan embrio berada di sampingnya.
Baca juga: Dugaan Penyebab Eril Terseret Arus Sungai Aare hingga Tenggelam dan Pencarian Tanpa Batas Waktu