Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Mark Zuckerberg yang Ditawari Ayahnya Berbisnis McDonald's

Kompas.com - 01/08/2022, 10:01 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber yahoo.com

KOMPAS.com - Bukan rahasia lagi apabila CEO Meta, Mark Zuckerberg, menjadi salah satu orang paling tajir sejagat.

Berkat perusahaan teknologi yang dia rintis, Facebook, Mark kini mampu masuk dalam jajaran orang terkaya di dunia versi Majalah Forbes.

Namanya bisa masuk ke dalam daftar lantaran Mark tercatat memiliki total kekayaan sebesar 57,4 miliar Dolar AS atau setara Rp 853 triliun.

Nominal tersebut menempatkannya pada urutan ke-20 di bawah Warren Buffett, Bill Gates, Jeff Bezos, hingga Elon Musk.

Sebelum tajir melintir dan terkenal, Mark ternyata menyimpan kisah yang belum banyak diketahui orang selama perjalannya menuju kesuksesan.

Diketahui dia pernah ditawari ayahnya, Edward Zuckeberg, untuk berbisnis retoran cepat sajiMcDonald's.

Tawaran itu datang ketika Mark berusia 18 tahun -tepatnya sebelum dia memutuskan berkuliah di Universitas Harvard.

Kisah Mark ditawari membuka restoran McDonald's oleh ayahnya terungkap dalam wawancara Randi Zuckerberg bersama CNN.

"Saya pikir (orangtua saya) seperti 'Oke, kamu mungkin seharusnya mengambil uang waralaba McDonald's jika menginginkan bisnis'," kata kakak Mark tersebut.

"Tapi, oke, ini mungkin pilihan kedua yang bagus," tambahnya.

Randi mengatakan bahwa tawaran untuk berbisnis McDonald's tidak hanya diberikan kepada adiknya yang kini sudah sukses.

Edward juga memberikan tawaran yang sama kepada saudara Mark lainnya, yakni Arielle Zuckerberg, Donna Zuckerberg, termasuk Randi sendiri.

"Ayah saya, cukup lucu, tepat sebelum masing-masing dari kami kuliah, kami ditawari pilihan untuk kuliah atau investasi dalam bisnis waralaba," ungkap Randi.

Lebih lanjut, Randi menyampaikan bahwa Mark pada akhirnya menjatuhkan pilihan untuk berkuliah di Universitas Harvard.

Mark menempuh studi di universitas itu sejak tahun 2002 sebelum keputusannya untuk keluar pada tahun 2004.

Keputusan itu dia ambil setelah Facebook yang Mark kembangkan bersama Eduardo Saverin, Andrew McCollum, Dustin Moskovitz, dan Chris Hughe, merangkak naik.

Facebook pada tahun 2004 berhasil memiliki satu juta pengikut dan faktor ini menjadi salah satu penyebab di balik keluarnya Mark dari Universitas Harvard.

Walau Mark tidak menamatkan kuliahnya, keputusan yang dia ambil ternyata tidak salah.

Buktinya Facebook berkembang pesat pada tahun 2000-an hingga mampu mengakuisisi WhatsApp dan Instagram sebelum berubah nama menjadi Meta.

Begitu pula dengan keputusan Mark untuk tidak mengiyakan tawaran membuka restoran McDonald yang pernah diberikan oleh ayahnya.

Andai kata Mark memilih untuk berbisnis McDonald's, tidak bisa dibayangkan apa yang terjadi saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com