Warga kemudian membunuh dan menguliti ular piton tersebut. Dan, ditemukan Akbar di dalam perut ular piton ini.
Baca juga: Ketika Ular Piton Muncul dari Balik Rak Bumbu di Supermarket...
Ular piton memang mengerami telurnya sampai menetas. Namun, jenis ular ini akan meninggalkan bayinya setelah telur menetas.
Meski begitu, bayi ular piton yang ditinggalkan oleh induknya dapat bertahan hidup dengan instingnya.
Meski tidak berbisa, ular piton tergolong jenis ular yang berbahaya dan mematikan karena mampu menelan mangsanya bulat-bulat!
Seperti yang dialami Akbar, ular piton ternyata mempunyai gigi yang besar untuk menelan mangsanya. Lalu, asam di pencernaannya akan mengurai makanannya.
Tidak berhenti sampai di situ, ular piton memiliki ligamen yang sangat fleksibel di sekitar mulut.
Fleksibilitas itulah yang membuat ular piton dapat membuka mulutnya lebar-lebar untuk melahap mangsanya.
Menariknya, mulut ular piton dapat terbuka lebih besar dari tubuhnya.
Tidak semua ular piton yang ditemukan di hutan atau rumah warga datang dari jenis yang sama.
Sebab, di Indonesia, ular piton terdiri dari 13 jenis dengan keunikan masing-masing. Berikut daftarnya:
Meski sering kali menyelinap ke rumah warga, sebenarnya habitat ular piton berada di iklim yang hangat dan basah.
Ular piton dapat hidup di hutan hujan, padang rumput, hutan, rawa, batu-batuan, dan bukit berpasir, termasuk semak belukar.
Tidak jarang, ular piton berlindung di dalam lubang atau melilit di dahan pepohonan.
Ular punya tantangan untuk bertahan hidup di alam liar. Bahkan, sangat jarang bisa menemukan ular piton hidup hingga 20 tahun.
Namun, jenis ular tersebut dapat berusia hingga 40 tahun apabila mendapat perawatan yang baik.