KOMPAS.com - Ular piton atau sanca adalah salah satu jenis ular yang sering dilaporkan masuk rumah warga, selain kobra dan weling.
Ketika masuk ke permukiman, jenis ular tersebut biasanya melilit di atap rumah atau bersembunyi di kolong tempat tidur.
Tidak jarang pula ular piton menyelinap ke pekarangan dan peternakan untuk memangsa ayam, kambing, bahkan sapi.
Munculnya kasus ular piton masuk ke rumah warga membuat jenis ular yang satu ini di-kepoin banyak orang.
Baca juga: Melihat Perbedaan antara Ular Piton dan King Cobra
Terlebih lagi, ular piton disebut-sebut mempunyai kemampuan melilit ketika membunuh mangsanya. Benarkah demikian?
Ada sembilan fakta menarik tentang ular piton yang sayang untuk dilewatkan. Dilansir dari A-Z Animals, berikut daftarnya.
Ular piton merupakan salah satu jenis ular yang tidak berbisa yang dapat dijumpai di kawasan Asia, Afrika, dan Australia.
Meski begitu, jangan anggap ular piton sebagai jenis ular yang tidak berbahaya ya.
Karena ular piton dapat melilit mangsanya, baik hewan maupun manusia, dengan tubuhnya yang besar.
Ular piton sengaja melilitkan tubuhnya supaya mangsanya tidak bisa bernapas sehingga terkulai lemas.
Kesempatan itulah yang dimanfaatkan oleh ular piton untuk melahap mangsa dengan rahangnya yang bisa terbuka melebihi diameter tubuhnya.
Tubuhnya yang besar dan rahangnya yang fleksibel memungkinkan ular piton melahap mangsa dengan ukuran yang besar sekalipun, termasuk manusia.
Tahun 2017 misalnya, warga bernama Alibiro Akbar asal Kabupaten Mamuju Tengah, Provinsi Sulawesi Barat, ditemukan tidak bernyawa usai ditelan ular piton.
Kuat dugaan, ia meninggal usai dililit ular piton dengan panjang empat meter dari arah belakang ketika memanen sawit.
Warga awalnya curiga Akbar tidak kunjung pulang. Kemudian, mereka menemukan ular piton dengan perut yang membesar.
Warga kemudian membunuh dan menguliti ular piton tersebut. Dan, ditemukan Akbar di dalam perut ular piton ini.
Baca juga: Ketika Ular Piton Muncul dari Balik Rak Bumbu di Supermarket...
Ular piton memang mengerami telurnya sampai menetas. Namun, jenis ular ini akan meninggalkan bayinya setelah telur menetas.
Meski begitu, bayi ular piton yang ditinggalkan oleh induknya dapat bertahan hidup dengan instingnya.
Meski tidak berbisa, ular piton tergolong jenis ular yang berbahaya dan mematikan karena mampu menelan mangsanya bulat-bulat!
Seperti yang dialami Akbar, ular piton ternyata mempunyai gigi yang besar untuk menelan mangsanya. Lalu, asam di pencernaannya akan mengurai makanannya.
Tidak berhenti sampai di situ, ular piton memiliki ligamen yang sangat fleksibel di sekitar mulut.
Fleksibilitas itulah yang membuat ular piton dapat membuka mulutnya lebar-lebar untuk melahap mangsanya.
Menariknya, mulut ular piton dapat terbuka lebih besar dari tubuhnya.
Tidak semua ular piton yang ditemukan di hutan atau rumah warga datang dari jenis yang sama.
Sebab, di Indonesia, ular piton terdiri dari 13 jenis dengan keunikan masing-masing. Berikut daftarnya:
Meski sering kali menyelinap ke rumah warga, sebenarnya habitat ular piton berada di iklim yang hangat dan basah.
Ular piton dapat hidup di hutan hujan, padang rumput, hutan, rawa, batu-batuan, dan bukit berpasir, termasuk semak belukar.
Tidak jarang, ular piton berlindung di dalam lubang atau melilit di dahan pepohonan.
Ular punya tantangan untuk bertahan hidup di alam liar. Bahkan, sangat jarang bisa menemukan ular piton hidup hingga 20 tahun.
Namun, jenis ular tersebut dapat berusia hingga 40 tahun apabila mendapat perawatan yang baik.
Salah satu jenis ular piton, yaitu ball python, yang dirawat di Kebun Binatang Philadelphia sudah berusia 47 tahun.
Ular piton lainnya yang berada di Kebun Binatang Saint Louis Zoo, Missouri, AS, berusia 63 tahun.
Ular piton memang membahayakan manusia, tetapi beberapa jenis ular piton dapat diperlihara. Salah satunya adalah ball python.
Ball python adalah ular piton yang sangat santai dengan banyak variasi warna.
Jenis ular piton tersebut juga mempunyai pola makan yang relatif sederhana sehingga dapat dipelihara manusia.
Ular piton ternyata punya keragaman warna pada tubuhnya, mulai dari merah-kecoklatan, hitam, abu-abu, bahkan hijau.
Baca juga: Musim Hujan Segera Tiba, Ini 5 Jenis Ular yang Kerap Masuk Rumah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.