KOMPAS.com - Para anggota keluarga Kerajaan Inggris memiliki banyak privilege dalam kehidupannya.
Tak hanya bergelimang harta, mereka juga diperbolehkan melanggar beberapa aturan maupun hukum karena statusnya itu.
Di sisi lain, ada beberapa kewajiban dan tanggung jawab yang harus dijalankan sebagai seorang bangsawan.
Selain itu, mereka juga terikat dengan protokol dan etika dalam setiap aspek kehidupannya termasuk tingkah laku sehari-hari.
Baca juga: 8 Takhayul Aneh yang Kerap Dikaitkan dengan Keluarga Kerajaan Inggris
Berikut adalah berbagai aturan yang tidak berlaku untuk para bangsawan Kerajaan Inggris, dikutip dari Insider.
Aturan ini khususnya hanya berlaku untuk pemimpin monarki Inggris, baik Raja Charles maupun pendahulunya.
Mereka memiliki kekebalan berdaulat yang membuatnya bebas dari hukum Inggris dan tidak bisa dituntut pidana atau perdata.
Namun mendiang Ratu Elizabeth dikatakan sangat berhati-hati untuk memastikan bahwa kegiatan dalam kapasitas pribadinya dilakukan dengan ketat sesuai dengan hukum.
Baca juga: Daftar Profesi Unik yang Bertugas Melayani Keluarga Kerajaan Inggris
Keluarga Kerajaan Inggris bebas berkendara secepat maupun selambat apa pun selama disupiri oleh polisi untuk tugas resmi kerajaan.
Menurut The Sun, Undang-Undang Peraturan Lalu Lintas Jalan di Inggris memberikan izin bagi polisi, pemadam kebakaran, ambulans, dan kendaraan lembaga penegak hukum lainnya untuk melanggar batas kecepatan.
Karena bangsawan selalu dikendarai oleh pengawal polisi saat menyelesaikan tugas kerajaan, kendaraan mereka dengan demikian dibebaskan dari mengikuti peraturan kecepatan.
Raja atau Ratu Inggris tidak memerlukan paspor untuk bepergian ke luar negeri karena dokumen tersebut diterbitkan atas namanya sendiri.
Meski demikian, anggota kerajaan yang lain tetap memiliki paspornya masing-masing.
Baca juga: Lagu Kebangsaan Inggris, Uang, Prangko, hingga Doa Perlu Diubah Pascakematian Ratu Elizabeth
Untuk alasan yang serupa dengan paspor, Ratu Elizabeth juga tidak memerlukan SIM atau plat nomot untuk berkendara.
Namun pada usia 18 tahun, ia berlatih sebagai pengemudi dan mekanik untuk militer wanita selama Perang Dunia II.