Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aturan Mengikuti Diet Dukan, Manfaat, dan Kekurangannya

Kompas.com - 02/12/2022, 05:30 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

"Semakin banyak aturan dan regulasi dari suatu diet, semakin banyak ruang untuk kesalahan dan tidak mematuhi aturan itu."

Jika diet tertentu terlalu banyak aturan yang membatasi, kita cenderung bosan dan frustasi, sehingga kembali ke pola makan lama kita.

2. Sulit untuk ditaati

Berbagai aturan dalam diet Dukan sulit ditaati atau dipatuhi. Banyak aturan diet ini yang tidak praktis untuk sebagian besar orang.

"Menyiapkan makanan untuk keluarga bisa sangat sulit ketika kita harus terus-menerus melacak hari diet kita. Dan fase itu bisa berlangsung berbulan-bulan," terang Weekley.

Baca juga: 4 Diet Terbaik untuk Gula Darah yang Seimbang...

3. Diet ini membuat tubuh kehilangan nutrisi utama

Saat memulai diet Dukan, kita kemungkinan akan merasa lelah dan letih karena kekurangan makronutrien seperti karbohidrat dan mengonsumsi lebih sedikit kalori daripada biasanya.

Saat memasuki fase cruise, masalah yang lebih serius mulai muncul.

Asupan sayuran yang dibatasi, ditambah kita tidak mengonsumsi buah-buahan dan biji-bijian membuat kita berisiko kekurangan vitamin dan nutrisi.

"Ada kemungkinan bahwa dengan jumlah makanan yang terbatas, kita bisa kehilangan mikronutrien penting dan mengalami ketidakseimbangan makronutrien," tegas Weekley.

"Beberapa partisipan diet mungkin tidak makan buah atau sayuran tertentu selama beberapa bulan."

Satu studi menemukan, wanita yang mengikuti diet Dukan memiliki kadar vitamin C yang rendah.

4. Berat badan bisa kembali naik

Disampaikan Weekley, pelaku diet Dukan cenderung mendapatkan kembali sebagian atau seluruh berat badan yang sudah diturunkan saat mengikuti diet ini.

Mengurangi berat badan dengan cepat akan menurunkan tingkat metabolisme basal tubuh --kalori yang diperlukan tubuh untuk berfungsi saat beristirahat.

Baca juga: 7 Rekomendasi Diet untuk Cegah Pembentukan Batu Ginjal

Kondisi ini mempersulit tubuh untuk membakar kalori, sehingga tubuh juga kesulitan menurunkan atau memertahankan penurunan berat badan.

"Diet Dukan bertujuan membuat kita mencapai 'berat badan sebenarnya' dalam waktu singkat," kata Weekley.

"Tetapi penurunan berat badan yang drastis seperti itu dapat mengganggu metabolisme basal tubuh, yang membuat tubuh lebih sulit memertahankan berat badan kita."

5. Menyebabkan gangguan pada perut

Satu lagi efek samping yang tidak menyenangkan, dosis harian oat bran akan membuat rutinitas buang air besar tidak berjalan lancar.

"Dengan begitu banyak protein dan sangat sedikit serat larut, beberapa orang mungkin kesulitan menghadapi pola buang air besar yang tidak normal, terutama sembelit," lanjut Weekley.

Belum tentu aman diterapkan

Bagi penderita diabetes atau mereka yang harus berjuang mengatur gula darah, hindari diet Dukan.

Tidak ada asupan karbohidrat yang diperbolehkan dalam fase awal diet Dukan.

Maka dari itu, diet ini bisa berbahaya bagi individu dengan gula darah rendah atau mereka yang tidak mampu memertahankan kadar gula darah dalam waktu lama.

Baca juga: 3 Fakta tentang Diet Serangga, Tertarik Mencoba?

Lalu bagaimana pada seseorang yang tidak memiliki masalah pada gula darah?

Tetap saja, diet Dukan tidaklah direkomendasikan.

"Tidak banyak data tentang efek jangka panjang dari diet tinggi protein," kata Weekley.

"Bagi orang yang tidak memiliki penyakit kronis, diet ini mungkin aman untuk jangka waktu singkat."

"Tapi saya tetap tidak akan merekomendasikan diet Dukan dalam jangka panjang."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com