KOMPAS.com - Kafein dalam secangkir kopi sudah menjadi sumber energi favorit banyak orang.
Rasanya tidak lengkap menjalani hari tanpa menikmati kopi favorit baik di pagi hari, siang maupun malam hari.
Namun penting untuk memastikan agar asupan kopi harian kita memberikan manfaat baik, bukannya berisiko untuk kesehatan.
Baca juga: 5 Penyebab Sakit Perut Setelah Minum Kopi, Tak Cuma Gara-gara Kafein
Ahli diet terdaftar di Amerika Serikat, Jordan Hill berpendapat jika batas asupan kafein yang disarankan adalah sekitar 400 miligram per hari.
Namun ia erekomendasikan 300 miligram per hari untuk orang dewasa, terutama bagi orang yang mungkin lebih sensitif terhadap efek samping kafein.
Secangkir kopi berkapasitas delapan ons mengandung kurang dari 100 miligram kopi di dalamnya, jadi pastikan membatasinya agar tidak berlebihan.
Pertimbangkan pula jika kafein tidak hanya ditemukan dalam segelas kopi namun juga berbagai jenis teh, soda, minuman berenergi, energy bar, suplemen dan cokelat.
Baca juga: Kopi Vs Teh Hijau, Mana yang Mengandung Kafein Lebih Tinggi?
"Masing-masing item ini memiliki jumlah kafein yang berbeda-beda di dalamnya, jadi jika kita mengonsumsinya sepanjang hari, akan sangat mudah untuk melampaui rekomendasi 300 miligram itu," kata Hill.
Orangtua perlu menjaga konsumsi kopi juga soda, cokelat, obat bebas dan bahkan makanan rasa kopi seperti es krim dan permen.
Kafein berlebihan pada anak bisa memicu gangguan tidur sehingga berdampak pada kesehariannya.
Baca juga: 9 Cara Tetap Melek Tanpa Minum Kopi, Apa Saja?
“Itu akan memengaruhi kemampuan belajar mereka keesokan harinya, mereka akan mengantuk, mereka tidak akan waspada. Ini akan mengganggu perkembangan reguler." kata Hill.
Pada ibu hamil, kafein bisa menyebabkan pembuluh darah di rahim dan plasenta menyempit, mengurangi suplai darah ke janin.
Namun bukan berarti perempuan yang sedang mengandung dilarang minum kopi sama sekali.
"Minum kurang dari 200 miligram kopi per hari umumnya baik-baik saja selama kehamilan," terang Hill.