Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/05/2023, 15:17 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada umumnya, cincin tunangan dilengkapi batu permata yang menyiratkan cinta dan janji setia.

Berlian menjadi salah satu batu permata yang banyak dipilih untuk menghiasi sebuah cincin tunangan.

Tapi di era modern, semakin banyak orang keluar dari gaya mainstream dan mencari permata yang lebih unik untuk mengikat janji.

Berikut ini beberapa batu permata langka yang pas dijadikan dekorasi di cincin tunangan di samping berlian.

1. Paraiba tourmaline

Paraiba tourmaline Paraiba tourmaline

Paraiba tourmaline pertama kali ditemukan di Brasil pada tahun 1980-an, dan sejak itu permintaan akan batu ini terus meningkat.

Tourmaline memiliki berbagai macam warna dan umumnya bukan termasuk batu langka.

Namun, apa yang membuat paraiba tourmaline begitu istimewa adalah karena tourmaline ini diwarnai oleh tembaga, dan hanya bisa ditemukan di tiga tempat di dunia: Brasil, Nigeria, dan Mozambik.

Paraiba tourmaline memiliki skala Mohs sekitar 7-7,5 dan tidak mudah pecah saat terkena benturan. Itulah sebabnya batu ini sangat cocok untuk perhiasan.

Agar tetap awet dan indah, berhati-hatilah saat memakai paraiba tourmaline untuk beraktivitas sehari-hari.

Baca juga: 12 Cincin Tunangan Termahal di Dunia Milik Para Pesohor

2. Cat's eye chrysoberyl

Cat's eye chrysoberyl Cat's eye chrysoberyl

Ini adalah batu permata yang memukau dan sempurna untuk cincin tunangan.

Hadir dalam berbagai warna mulai dari hijau mint hingga kuning madu, keunikan batu ini adalah fenomena yang disebut chatoyancy.

Ketika cahaya mengenai cat's eye chrysoberyl, inklusi halus di dalamnya menciptakan ilusi yang mirip mata kucing di malam hari.

Cat's eye chrysoberyl berkualitas terbaik memiliki tampilan susu dan madu. Ketika cahaya memancar miring pada batu, permukaan yang dekat tampak putih kekuningan, sedangkan bagian batu yang jauh berwarna cokelat keemasan.

Chrysoberyl memiliki tingkat kekerasan 8,5 dan tidak mudah pecah, sehingga cocok sebagai batu untuk cincin tunangan.

Umumnya, batu ini dipotong dalam bentuk cabochon untuk meningkatkan efek mata kucing yang berkilau.

3. Tsavorite garnet

Tsavorite garnet Tsavorite garnet

Disebut-sebut 200 kali lebih langka daripada zamrud, tsavorite garnet ditemukan pertama kali pada 1960-an.

Batu ini dinamai berdasarkan daerah Tsavo di Kenya, yang dikenal sebagai tempat tinggal sepasang singa pemakan manusia pada akhir abad ke-19.

Tsavorite garnet hanya ditemukan di satu lokasi ini, dan merupakan batu permata hijau yang dapat menyaingi zamrud.

Di samping warnanya yang indah, tsavorite garnet juga memiliki tingkat kejernihan yang lebih tinggi, sehingga menghasilkan kilau yang lebih memukau daripada zamrud.

Sayangnya tsavorite memiliki peringkat rendah di skala Mohs (7-7,5) dibandingkan zamrud (7,5-8). Namun dalam hal ketangguhan, tsavorite lebih unggul.

Seperti halnya paraiba tourmaline, batu ini harus dirawat secara hati-hati.

Baca juga: Tak Hanya Berlian, 6 Batu Permata yang Cocok untuk Cincin Tunangan

4. Star sapphire dan star ruby

Star sapphire Star sapphire

Star sapphire atau star ruby dapat menjadi pilihan cincin tunangan yang spektakuler karena efek asterisma yang dimilikinya.

Di dalam batu tersebut, terdapat inklusi kecil berbentuk jarum yang memantulkan cahaya sedemikian rupa sehingga terlihat seperti ada enam bintang putih atau 12 sinar yang berkilau di permukaannya.

Untuk memperoleh tampilan bintang yang maksimal, batu-batu ini seringkali dipotong dalam bentuk cabochon.

Safir adalah nama yang diberikan untuk mineral korundum dalam berbagai warna, kecuali warna merah yang disebut ruby.

Mineral korundum sangat cocok sebagai pilihan cincin tunangan karena memiliki tingkat kekerasan 9 pada skala Mohs (hanya kalah dari berlian), membuat batu ini tahan lama dan tidak mudah pecah.

5. Alexandrite

Alexandrite Alexandrite

Jika berbicara mengenai batu dengan efek yang dramatis, rasanya sulit untuk mencari pesaing batu alexandrite.

Batu yang sering digambarkan sebagai "zamrud di siang hari dan ruby di malam hari" ini dapat berubah warna tergantung pada pencahayaan.

Pertama kali ditemukan di Pegunungan Ural Rusia pada 1830, batu ini diberi nama berdasarkan Tsar Alexander II, dan sangat diidamkan oleh keluarga kerajaan.

Skala kekerasan Mohs alexandrite mencapai 8,5, tidak mudah terbelah, dan memiliki kekuatan yang sangat baik.

Selain keindahannya, batu ini juga praktis digunakan. Namun kelangkaan dan permintaan yang tinggi membuat alexandrite bernilai sangat bernilai di pasaran.

Baca juga: 10 Cincin Tunangan Artis Hollywood Termahal, Harganya Capai Rp 151 M

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com