5 Tips Melatih Otot untuk Pemula dari Arnold Schwarzenegger

Dia juga menekankan pentingnya menuliskan rencana latihan terlebih dahulu dan kemudian menandai setiap set setelah selesai, baik sebagai ukuran kemajuan maupun untuk rasa pencapaian.

Baca juga: Hollow Hold, Latihan Otot Perut yang Pas untuk Pria di Atas 40 Tahun 

4. Perhatikan asupan protein

Untuk pemula yang memulai melatih otot, Schwarzenegger sangat menyarankan agar memasukkan protein ke dalam makanan sehari-hari.

Protein sangat bermanfaat terutama bagi mereka yang ingin menambah berat badan dan membentuk otot.

"Fokus pada hal-hal sederhana dan dapatkan protein setiap kali makan," lanjutnya.

Bahkan dalam menikmati apapun, dia selalu mengutamakan asupan protein. Di awal perjalanannya membentuk otot, dia juga mengonsumsi sumber protein satu bulan penuh.

Setelah kita menemukan ritme yang tepat, kita dapat melanjutkannya dengan konsumsi suplemen tambahan melalui protein shake dan sejenisnya.

Dalam sehari-hari misalnya untuk sarapan, Schwarzenegger menikmati telur dadar atau telur orak-arik yang diisi dengan sayuran, lalu makan siang dengan salad tinggi protein.

Sedangkan untuk camilannya, dia menyukai yogurt dengan granola atau protein shake untuk disantap.

Lalu pada minuman pendamping, pria berusia 75 tahun ini sangat menyukai bubuk protein nabati yang diblender dengan pisang, susu almond, jus ceri dan sedikit tambahan Schnapps, sejenis minuman beralkohol favoritnya.

5. Hindari bermain ponsel saat latihan

Di zaman yang serba modern ini, banyak orang merasa terganggu saat melakukan aktivitas akibat terlalu ketergantungan dengan ponsel.

Selama melatih ototnya, Schwarzenegger jarang sekali bermain ponsel dan dia fokus selama sesi latihan berlangsung.

Menurut sebuah studi, orang dapat terdistraksi saat olahraga akibat bermain ponsel dan kebiasaan itu mengurangi efektivitas olahraga sebanyak 30 persen.

Karena itu, saat memulai aktivitas fisik lebih baik fokus melakukannya dan hindari membawa ponsel saat latihan karena bisa membuat kita terdistraksi.

Baca juga: Latihan Otot Berdampak pada Hilangnya Rasa Mager, Benarkah?