Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Hal yang Harus Dilepaskan demi Hidup yang Lebih Bahagia

Kompas.com - 11/07/2023, 12:39 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

KOMPAS.com - Jika kamu mampu melepaskan 1-2 hal saja dari ulasan berikut ini, maka kamu pasti sudah cukup bisa untuk menjalani hidup yang lebih bahagia.

"Dulu saya berpikir jika saya memiliki lemari yang lebih besar atau lebih banyak lemari dapur, saya akan lebih bahagia."

"Biasanya, dalam hal menjalani hidup yang lebih bahagia, kita percaya bahwa kita membutuhkan lebih banyak."

"Hal ini mungkin termasuk mendapatkan penghasilan lebih, memiliki rumah yang lebih besar, atau berpartisipasi dalam lebih banyak kegiatan."

Demikian ungkap Courtney Carver saat mengawali ulasannya di laman Bemorewithless.com, tentang hal-hal yang harus dilepas untuk mencapai kebahagiaan yang lebih besar.

Baca juga: Jauhi 10 Kebiasaan Ini jika Ingin Hidup Lebih Bahagia

Courtney Carver dikenal dengan blognya "Be More with Less" yang dibuat pada tahun 2010, dan kini dia menjadi salah satu blogger top di dunia untuk tema minimalis.

Dia mengatakan, meskipun beberapa hal yang dia sebut dapat berkontribusi pada kebahagiaan, namun mengurangi hal-hal yang berkontribusi negatif berpotensi membuat leih bahagia.

Apalagi jika dibandingkan dengan pemikiran untuk terus-menerus mencoba menambahkan lebih banyak hal atau harapan apapun.

Baca juga: Cerita Saykoji Turunkan Berat Badan 35 Kilogram, Jadi Lebih Bahagia

7 hal yang harus dilepaskan untuk hidup yang lebih bahagia

Ketika kita melihat daftar di bawah ini, tanyakan pada diri sendiri hal mana yang membuat kita tidak merasa bahagia.

Saat sudah mendapat jawaban, maka hal itulah yang menjadi pilihan terbaik yang harus kita lepaskan lebih dulu.

1. Membandingkan diri dengan orang lain

Kita mungkin merasa sangat puas dan bahagia dengan sesuatu yang terjadi dalam hidup kita, sampai kita membandingkan dengan pencapaian orang lain.

Kita mungkin membandingkannya dengan sesuatu yang dibagikan seseorang di Instagram atau cerita lain yang kita dengar.

Kita mungkin membandingkannya dengan sesuatu yang kita miliki sebelumnya atau yang kita pikir akan kita miliki di masa depan.

Seperti kata pepatah, perbandingan adalah pencuri kebahagiaan.

Akan selalu ada keadaan yang lebih baik (atau lebih buruk) untuk dibandingkan, namun hal ini jarang sekali mengubah situasi kita.

Membandingkan hanya akan mengubah perasaan kita terhadap situasi yang ada.

Baca juga: 6 Tips Miliki Pernikahan yang Lebih Bahagia

2. Mencoba mengubah apa yang sudah terjadi

Penyesalan dipicu oleh upaya mengenang kembali dan mencoba mengubah masa lalu.

Rasa sakit di masa lalu dapat membantu kita mengambil keputusan untuk melangkah maju.

Namun menghabiskan waktu membayangkan bagaimana jadinya jika kita melakukan sesuatu secara berbeda hanya akan membuat kita tidak merasa lebih baik sekarang.

Kita akan terus menerus kehilangan potensi kegembiraan saat ini dengan melihat ke belakang dan mengharapkan hasil yang lebih baik.

Mungkin inilah saatnya untuk melangkah maju.

Jika mencoba mengulang masa lalu telah menjadi kebiasaan, cobalah luangkan waktu beberapa menit setiap hari untuk merenung melalui jurnal.

Keluarkan dari pikiran dan tuliskan.

Sebelum mengakhiri sesi jurnal, tulislah 1-2 kalimat tentang sesuatu yang terjadi dengan benar yang membuat kita tersenyum. Kembalilah ke hari ini.

Baca juga: 7 Hal Sederhana yang Tanpa Disadari Bikin Hidup Lebih Bahagia

3. Menginginkan sesuatu untuk orang lain

Tentu saja kita menginginkan yang terbaik untuk orang yang kita cintai.

Tetapi, ketika kita mulai menginginkan sesuatu untuk orang lain lebih dari yang dia inginkan untuk diri dia sendiri, hal ini akan menghalangi kebahagiaan kita.

Lihatlah situasi ini dengan mata yang segar. Apakah kita memaksakan apa yang kita inginkan untuk seseorang ketika dia tidak tertarik.

Apakah kita menetapkan tujuan atau harapan untuk orang lain dalam hidup kita ketika dia berhak melakukannya untuk dirinya sendiri.

Ketika kita bisa melepaskan keinginan ini, hubungan kita akan membaik, termasuk hubungan dengan diri sendiri.

Merasa kesal atau khawatir dengan orang yang tidak melakukan apa yang kita pikir terbaik untuk dilakukan, akan membuat kita semakin frustasi dan kurang bahagia.

4. Mengkhawatirkan hal-hal yang berada di luar kendali

Ini mungkin yang paling sulit dari semuanya, dan ketika kita melepaskannya, hal ini akan memberi kita kebahagiaan yang berlimpah.

Baca juga: Tidur Terpisah dari Pasangan Bisa Bikin Pernikahan Lebih Bahagia

Stres yang kita bawa karena mengkhawatirkan hal-hal yang tidak dapat kita ubah, hal-hal yang tidak dapat kira kendalikan, cuma akan membebani hidup.

Namun, ini bukan berarti kita menyerah pada hal-hal yang kita pedulikan.

Sebaliknya, ini berarti memperhatikan kekhawatiran tersebut dan sebelum kita mulai kesal atau merenungkan hal yang sama berulang kali, kita perhatikan dan bertanya, "Apakah ini masih dalam kendali saya?"

"Apakah ada langkah yang bisa saya ambil untuk membantu?"

Dan terakhir, jika jawaban dari dua pertanyaan pertama adalah tidak, tanyakan "Tindakan sehat apa yang bisa saya lakukan untuk melepaskan diri dari kekhawatiran ini?"

Berjalan-jalan, membuat jurnal, membuat sesuatu, atau mendengarkan podcast yang ringan mungkin cukup untuk melepaskan kekhawatiran dan menjadi lebih bahagia.

5. Kekacauan

"Karena saya kebanyakan menulis tentang menyederhanakan hidup, saya harus menyertakan yang satu ini," kata Courtney Carver.

Baca juga: Tidur Terpisah dari Pasangan Bisa Bikin Pernikahan Lebih Bahagia

"Menghilangkan kekacauan dari rumah, kalender, dan pikiran kita memiliki potensi besar untuk meningkatkan kebahagiaan," sambung dia.

Dengan memperlambat, menghilangkan gangguan dan menenangkan pikiran, kita memberikan ruang dan waktu untuk apa yang membuat kita merasa bahagia dan menikmati perasaan bahagia tersebut.

"Bukannya terburu-buru untuk mencapai hal berikutnya," sebut Courtney Carver.

Jika kita tidak yakin dari mana harus memulai, singkirkan dulu hal ini, jadwalkan lebih banyak hal atau merapikan pikiran  untuk mengurangi stres, dan membuat lebih banyak kedamaian dan kemudahan.

6. Begadang demi melakukan "satu hal lagi"

"Saya bekerja dengan banyak orang luar biasa di The Simplicity Space yang berharap mereka bisa tidur lebih nyenyak."

"Ketika saya bertanya kepada mereka apakah masalahnya adalah tetap tidur atau tidur tepat waktu, kebanyakan dari mereka mengatakan bahwa mengatur dan menghormati waktu tidur adalah bagian tersulit."

Baca juga: Cara Ciptakan Batasan Diri agar Hidup Lebih Bahagia

"Banyak dari mereka yang begadang demi melakukan 'satu hal lagi'," kata Courtney Carver.

Mereka berpikir jika bisa mengejar ketinggalan atau menyelesaikan satu hal lagi, keesokan harinya akan lebih baik.

Sebaliknya, mereka merasa uring-uringan keesokan harinya karena kurang tidur.

Ketika kita berhenti mengorbankan waktu tidur dan begadang untuk menyelesaikan lebih banyak hal, kita bisa menciptakan hidup yang lebih bahagia.

Selain itu, kita juga bisa menyelesaikan pekerjaan dengan lebih mudah saat beristirahat dengan cukup.

7. Merasa bersalah

Merasa bersalah menyiratkan bahwa kita telah melakukan sesuatu yang salah, namun seringkali, ketika merasa bersalah, kita tidak melanggar pemahaman itu.

Sebaliknya, kita merasa bersalah ketika merasa tidak cukup menyelesaikan pekerjaan, atau ketika harus mengatakan tidak atau menetapkan batasan dengan seseorang.

Baca juga: 7 Trik untuk Jadi Orang yang Lebih Bahagia setiap Hari

Kita bahkan mungkin merasa bersalah ketika sakit dan harus mengambil cuti atau beristirahat.

"Banyak orang mengatakan kepada saya bahwa mereka merasa bersalah karena bersantai dan tidak melakukan apa pun atau tidak menghadiri acara yang tidak ingin mereka hadiri."

"Jika kita bisa memahami dan pernah merasa bersalah karena hal-hal ini, saya ingin menyarankan bahwa kita tidak merasa bersalah," cetus Courtney Carver.

Sebaliknya, kita merasa tidak nyaman karena mengurus diri sendiri. Kita mungkin merasa tidak nyaman untuk mengutamakan diri sendiri, mengurus kebutuhan atau bahkan memberi diri sendiri apa yang terasa seperti kesenangan sederhana.

Ketika kita tidak terbiasa melakukan hal tersebut, ketidaknyamanan kita akan terasa buruk dan kita menyebutnya sebagai rasa bersalah.

"Ini yang membuat kita merasa lebih buruk karena merasa telah melakukan sesuatu yang salah."

"Lepaskan lingkaran setan ini dan pertanyakan rasa bersalah itu. Ketika perasaan itu muncul, tanyakan pada diri kita, "Apakah ini rasa bersalah atau ketidaknyamanan?" Kita berhak untuk menjaga diri kita sendiri," tegas dia.

Baca juga: 4 Langkah Mudah Mengatur Energi agar Hidup Terasa Lebih Bahagia

Hal mana yang akan dilepaskan lebih dahulu?

Manakah dari tujuh hal di atas yang harus dilepaskan untuk hidup yang lebih bahagia yang paling sesuai dengan diri kita?

Pilihlah 1-2 hal untuk dikerjakan. Bersikaplah lembut pada diri sendiri saat kita melepaskan hal-hal yang mungkin tidak disadari membuat kita merasa buruk.

"Perlahan-lahan, kita bisa memberi ruang untuk merasa sedikit lebih ringan, lebih bahagia, dan lebih nyaman dalam hidup," sebut Courtney Carver.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com