Selain itu, tanyakan setiap iklan yang kita lihat, identifikasi kebutuhan yang diklaim untuk dipenuhi. Kebutuhan atau keinginan?
Hidup berarti mengkonsumsi dan hampir pasti barang-barang akan terus terkumpul di rumah.
Tetaplah berada di depan kekacauan dan jaga rumah tetap minimalis dengan merapikannya sambil berjalan.
Setiap kali sebuah ruang mulai terasa penuh, singkirkan yang tidak perlu- hingga kembali terasa normal.
Menjadi minimalis bukan berarti tidak akan pernah mengeluarkan uang lagi.
Prioritaskan pengeluaran untuk pengalaman daripada barang-barang material.
Perjalanan, konser, makan bersama orang-orang terkasih-ini akan menciptakan kenangan dan kegembiraan tanpa membuat rumah berantakan.
Baca juga: 5 Manfaat Gaya Hidup Minimalis bagi Kesehatan Mental
Hargai apa yang telah kita miliki dengan menuliskan tiga hal yang disyukuri setiap hari atau menuliskannya saat bermeditasi atau berdoa.
Tetap fokus pada hal-hal baik yang sudah kita miliki akan mengalihkan pikiran kita dari semua hal yang tidak kita miliki.
Bahkan jika kita merasa senang dengan kemajuan yang telah dicapai, teruslah mencoba hidup dengan lebih sedikit eksperimen di rumah.
Cobalah hidup tanpa barang atau kategori barang tertentu untuk jangka waktu tertentu, seperti 30 hari -misalnya.
Kita mungkin akan menemukan cara hidup yang lebih baik. Bahkan jika tidak, menantang asumsi kita akan membantu menjaga rumah dan kehidupan tetap minimalis di area lain.
Luangkan waktu untuk mengingatkan diri sendiri mengapa kita memilih gaya hidup minimalis.
Manfaat apa yang telah diberikannya pada hidup? Merenungkan pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu kita tetap termotivasi dan berkomitmen.
Terapkan rutinitas kecil setiap hari untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan teratur.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya