Menetapkan sebuah tujuan dalam hidup adalah hal yang penting.
Namun, lebih penting lagi kalau kita melihat tujuan dapat dicapai atau tidak, atau dengan kata lain realistis.
Jika ya, maka kita akan merasa lebih bahagia, bahkan jika kita tidak benar-benar mencapai tujuan tersebut.
Ini bukan berarti kita boleh berhenti berusaha atau tidak melakukan pekerjaan nyata.
Tentu saja kita harus selalu menindaklanjuti tujuan sehingga kita dapat bekerja menuju visi hidup kita.
Tetapi, sejauh menyangkut kebahagiaan, pastikan untuk memilih tujuan dengan hati-hati sesuai dengan apa yang benar-benar kita yakini bisa tercapai.
Baca juga: Sikap Orangtua yang Bikin Anak Tak Bahagia
Orang-orang yang berpikir kalau keterampilan dan kualitas mereka tidak dapat ditingkatkan biasanya kurang merasa bahagia dalam hidup.
Ini membuat setiap situasi menantang yang terjadi terasa seperti ujian yang menunjukkan apakah kita baik atau buruk dalam suatu hal.
Di sisi lain, orang-orang dengan pola pikir bertumbuh melihat tantangan sebagai peluang belajar, dan percaya jika mereka selalu bisa menjadi lebih baik dalam segala hal melalui usaha.
Kita bisa melihat dampak besar dari hal ini terhadap kebahagiaan.
Masa-masa sulit mungkin tidak menyenangkan, tetapi itu juga merupakan sesuatu yang membantu kita untuk terus maju dalam perjalanan hidup.
Kita sering meremehkan dampak dari lingkungan sekitar terhadap kesehatan mental.
Di dunia yang penuh dengan budaya perbandingan, informasi atau berita yang pesimistis, mudah sekali untuk menyerah pada perspektif yang suram tentang kehidupan.
Namun, orang-orang yang paling bahagia secara sadar mengkurasi lingkungan mereka.
Meskipun butuh beberapa saat untuk memahaminya, kita perlu menyadari, suasana ini sangat memengaruhi pandangan hidup kita.
Baca juga: 3 Pola Pikir yang Bikin Orang Finlandia Paling Bahagia di Dunia