Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Rahasia Sehat dan Bahagia dari Penyintas Kanker Berumur 85 Tahun

Kompas.com - 21/08/2023, 10:16 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber CNBC

KOMPAS.com - Di Jepang, ada konsep populer yang disebut "ikigai," yang diterjemahkan sebagai alasan kita bangun dari tempat tidur setiap pagi.

"Sejak ibu saya didiagnosis menderita kanker pada tahun 2018, ikigai-nya adalah untuk menjaga kesehatannya."

"Dia bangun dengan perasaan sedikit lebih bahagia dan lebih bersyukur daripada hari sebelumnya."

Demikian ungkap Michiko Tomioka, MBA, RDN, seorang ahli gizi bersertifikat dan pakar umur panjang, mengawali perjalanan kesehatan sang ibu, Mikiyo Kakutani.

Lahir dan besar di Nara, Jepang, pendekatan Tomioka berfokus pada pola makan nabati.

Baca juga: Panduan Menjalani Slow Living di Akhir Pekan agar Hidup Lebih Bahagia

Tomioka telah berpengalaman bekerja di bidang nutrisi di pusat pemulihan zat, sekolah charter, dan bank makanan. 

"Sebagai ahli gizi, saya selalu terinspirasi oleh pola makan ibu saya yang disengaja, dan pandangan hidup yang positif. Hari ini, di usia 85 tahun, dia adalah seorang penyintas kanker," ungkap Tomioka.

Lebih lanjut Tomioka mengungkap lima rahasia Mikiyo Kakutani untuk hidup panjang dan bahagia yang penuh dengan sukacita lengkap dengan tujuan.

1. Makan makanan yang mengurangi peradangan

"Ketika ibu saya menjalani pengobatan kankernya, dia menekankan makanan tradisional Jepang dalam pola makannya."

"Ini berarti ada banyak pilihan makanan yang melawan peradangan dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh di dapurnya," kata Tomioka.

  • Goji berry dan kayu manis sebagai pemanis
  • Rumput laut, jahe, kudzu, dan teh hijau seperti matcha
  • Makanan laut yang tinggi omega-3 seperti salmon dan makarel
  • Miso (kedelai yang difermentasi), nukazuke (sayuran yang difermentasi dengan dedak padi), dan umeboshi (acar prem Jepang)

Tomioka menyebut, sang ibu menghilangkan sebagian besar makanan olahan dan makanan kemasan, termasuk daging dan lemak hewani, makanan berminyak dan gorengan, makanan ringan bergula, produk susu dan alkohol.

Baca juga: 9 Cara Menjadi Lebih Bahagia Tanpa Tergantung Orang Lain

Hingga saat ini, kata Tomioka, sang ibu masih mempertahankan pola makan yang penuh perhatian ini.

2. Temukan alasan untuk tertawa

Michiko Tomioka (kiri) dan sang ibu, Mikiyo Kakutani (kanan) Dokumentasi Michiko Tomioka Michiko Tomioka (kiri) dan sang ibu, Mikiyo Kakutani (kanan)

"Ibu saya selalu berkata, 'mengeluh hanya akan menimbulkan lebih banyak keluhan, tetapi bersyukur dan tertawa akan membawa kebahagiaan'."

Penelitian menunjukkan manfaat terapi tawa selama pengobatan kanker, seperti meningkatkan kesehatan mental dan fungsi kekebalan tubuh.

Baca juga: 7 Alasan untuk Lebih Banyak Tersenyum dan Tertawa

Bahkan sesuatu yang sederhana seperti menonton acara komedi atau membaca kartun lucu dapat meningkatkan semangat Mikiyo Kakutani, dan membantu dia melewati masa-masa sulit.

3. Memiliki komunitas yang dapat diandalkan

Selama masa rehabilitasi, menjadi anggota yang berkontribusi dalam komunitasnya sangat penting bagi proses penyembuhan Mikiyo Kakutani.

Mikiyo Kakutani selalu menjadi tipe orang yang mandiri dan suka melakukan segala sesuatunya sendiri.

Baca juga: Cara Menerapkan Random Acts of Kindess untuk Hidup Lebih Bahagia

Namun, seiring bertambahnya usia, Mikiyo Kakutani belajar pentingnya meminta bantuan, bahkan jika itu sesuatu yang sederhana seperti mengiris semangka.

Interaksi terkecil bisa menjadi fondasi hubungan yang langgeng.

4. Rencanakan hal-hal yang dinanti, dan libatkan orang yang dicintai

Hal ini dapat berupa apa saja, mulai dari pergi ke toko kelontong, menghadiri kebaktian, hingga pergi ke konser bersama teman dan keluarga.

"Tahun ini, ibu saya paling bersemangat untuk mengunjungi cucunya setelah dia lulus pada bulan Desember," sebut Tomioka.

Ketika kita memiliki sesuatu yang dinanti-nantikan atau diupayakan, maka kita memiliki ikigai dan tujuan untuk membuat kita tetap bahagia dan termotivasi setiap hari.

Baca juga: 4 Kebiasaan yang Dilakukan Orang yang Benar-benar Bahagia

5. Hubungkan diri dengan sesuatu yang lebih besar

"Ibu saya merasa sangat nyaman dan senang dengan kehidupan spiritual dan tradisinya."

"Hari-harinya dimulai dengan menyalakan dupa dan melantunkan ayat-ayat suci Buddha," sebut Tomioka.

Tiga kali dalam sebulan, Mikiyo Kakutani pergi ke kuil Shinto setempat untuk melakukan ritual pemujaan yang telah dipertahankan oleh kuil tersebut selama lebih dari 1.300 tahun.

Mikiyo Kakutani berdoa untuk kesehatan dan keselamatan keluarganya, bertemu dengan para pendeta, dan makan siang bersama teman-teman dan anggota komunitas.

Baca juga: 8 Kebiasaan Orang yang Selalu Bahagia, Bahkan di Masa Sulit

Hubungan dengan sesuatu yang lebih besar dari dirinya sendiri sangat menyembuhkan, dan dia tidak pernah menganggap remeh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com