KOMPAS.com - Depresi merupakan kondisi yang cukup serius dan masih kerap ditemukan pada masyarakan Indonesia, namun sering diabaikan karena dianggap tidak berbahaya.
Berdasarkan hasil dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, disebutkan bahwa 6,2% atau setara dengan 12 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun di Indonesia mengalami depresi.
Walau tidak selalu terlihat, depresi memiliki tanda khas sehingga memahami gejala tersebut dapat menjadi bekal untuk mencegah serta menangani depresi.
“Meskipun tidak bisa serta merta menghentikan atau menyembuhkan depresi, kita tetap dapat mengurangi tingkat keparahan depresi lewat penanganan yang efektif dan mudah diidentifikasi,” kata psikolog, Adam Borland, PsyD.
Baca juga: Simak, 4 Langkah Mudah Menghindari Depresi di Kantor
Menurutnya ada tujuh cara untuk melawan depresi ketika kita merasakannya.
Depresi memiliki banyak tanda yang bisa saja berbeda bagi masing-masing individu, misalnya, perubahan pola tidur ataupun pola makan, menjadi sensitif atau lebih mudah tersinggung, serta menarik diri dari orang-orang sekitar.
Mempelajari tanda-tanda ini memberi kita kesempatan untuk bertindak lebih awal demi mencegah muncul atau kambuhnya sebuah depresi.
“Kita dapat mengambil beberapa langkah proaktif untuk menghentikan depresi agar tidak semakin parah,” kata Dr. Borland.
Meskipun perasaan depresi mendorong kita untuk mengasingkan dan mengisolasi diri, cobalah untuk melawan hasrat tersebut karena itu hanya akan membuat kondisi menjadi lebih buruk.
Hubungi anggota keluarga, teman, rekan kerja, atau siapapun yang kita percaya untuk membicarakan perasaanmu dengan mereka. Jika perlu, temui seorang terapis yang lebih paham bagaimana cara menangani depresi.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.