Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kebiasaan Orang di Zona Biru Bikin Hidup Lebih Lama dan Sehat

Kompas.com - 24/09/2023, 14:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Vogue

Entah itu dengan menambah jumlah anak tangga yang harus dinaiki, atau menambahkan beberapa peregangan ringan ke dalam rutinitas sebelum tidur, usahakan untuk bergerak lebih banyak setiap hari.

Berjalan kaki selama 10 menit setelah makan malam juga bisa membantu melancarkan pencernaan dan menurunkan tingkat stres sebelum tidur.

Baca juga: Singapura Disebut Jadi Zona Biru Baru di Dunia, Apa Dasarnya?

4. Prioritaskan pola tidur yang baik

Di Zona Biru, orang-orang memahami pentingnya tidur malam yang nyenyak.

Tidur yang berkualitas baik dapat menyegarkan sel-sel otak, memperbaiki kulit, dan memperkuat setiap sistem utama dalam tubuh, termasuk sistem kekebalan tubuh, pernapasan, endokrin, dan saraf pusat.

Tidur siang juga merupakan prioritas di zona biru.

Para ahli sepakat tidur siang yang tepat — sekitar 20 menit adalah yang optimal dan tidak pernah lebih dari jam 3 sore — tidak hanya dapat memulihkan kekurangan tidur tetapi juga meningkatkan konsentrasi, suasana hati, dan energi.

Sedangkan untuk kebiasaan malam hari yang sehat, berpegang teguh pada jadwal tidur yang teratur pada waktu yang telah ditentukan, dan tidur antara 7-9 jam setiap malam, semuanya berkontribusi pada kesehatan yang lebih baik secara keseluruhan.

5. Bersosialisasi

Manusia secara alamiah adalah makhluk yang suka bersosialisasi, tidak mengherankan jika interaksi sosial adalah kunci untuk hidup panjang dan sehat.

Baca juga: Diungkap, Orang-orang Panjang Umur di Zona Biru Tidak Gila Kesehatan

Sebuah riset baru-baru ini menemukan, orang-orang yang dikategorikan sebagai terisolasi secara sosial memiliki risiko 26 persen lebih tinggi untuk mengalami kematian.

Sementara kesepian yang berkepanjangan juga mengakibatkan peningkatan risiko sebesar 14 persen.

Berada di sekitar orang lain juga merupakan kunci untuk kesehatan otak yang lebih baik.

Karena ketika kita berinteraksi dengan orang lain, darah beredar ke berbagai bagian otak untuk membantu kita mendengarkan dan merumuskan respons.

Terus menerus menggunakan otak dengan cara ini juga dapat meningkatkan koneksi yang dibuat antara sel-sel otak dan sirkuit saraf yang digunakan.

Semakin aktif dan adaptif, semakin sulit bagi penyakit neurodegeneratif untuk menguasai otak kita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com