KOMPAS.com - Penyakit jantung sering ditakutkan banyak orang karena sampai saat ini masih menempati peringkat pertama penyebab kematian tertinggi di Indonesia, bahkan dunia.
Menurut data lembaga kesehatan dunia (WHO), penyakit jantung dan stroke menyumbang 16 persen dari penyebab kematian.
Di tahun 2020, sekitar 20 juta orang di dunia meninggal karena penyakit jantung dan stroke.
Tingginya kasus kematian akibat penyakit jantung sebagian besar disebabkan oleh kemunculannya yang seringkali mendadak dan tanpa gejala.
Meski terdengar mengerikan, bukan berarti risiko fatalitas hingga keparahan akibat penyakit jantung tidak dapat dicegah.
Dokter spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah, Prof. Dr. dr. Yoga Yuniadi, Sp.JP(K), menjelaskan, pencegahan penyakit jantung dan komplikasinya dapat dilakukan dengan deteksi dini penyakit jantung tanpa alat melalui teknik "Menari".
"Menari" merupakan kependekan dari kata Meraba Nadi Sendiri. Pemeriksaan ini dilakukan dengan memeriksa irama jantung melalui hitungan denyut nadi dan laju jantung per menit.
"Cara ini bisa digunakan untuk menggambarkan kualitas kesehatan jantung dengan melihat denyut jantung per menit tanpa alat apa pun," ujar Yoga.
Baca juga: Tekanan Darah Rendah Bisa Picu Penyakit Jantung, Benarkah?
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.