Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/10/2023, 13:22 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber Newsweek

KOMPAS.com - Menurunkan berat badan bukanlah tentang mencoba untuk bersaing dengan tubuh yang luar biasa seperti yang banyak beredar di internet.

Sering kali, upaya menurunkan berat badan didorong oleh keinginan untuk lebih sehat, ya dengan sedikit impian untuk bisa cukup pede bertelanjang dada saat olahraga, bolehlah.

"Saya selalu membenci penampilan saya. Itu membuat saya sedih, hari demi hari. Pada saat saya dalam posisi paling berat, berat badan saya sekitar 104 kilogram.

"Saya pernah kehilangan lebih dari 18 kilogram beberapa tahun yang lalu, dan merasakan hal terbaik yang pernah saya rasakan."

"Saya melakukan banyak lari dan latihan kekuatan di gym, mencoba membentuk otot, serta bermain rugby. Pola makan saya pun membaik. Saya makan lebih banyak sayuran."

Demikian penuturan Tom Morley, pemuda yang mengisahkan awal perjalanan penurunan berat badannya di laman Newsweek.

Kala itu, Morley lalu mulai melakukan bulking untuk menambah otot, tapi bukan dengan cara yang sehat.

"Ini dikenal sebagai 'bulking kotor'. Saya makan banyak makanan yang salah dan berhenti membuat kemajuan di gym."

Baca juga: Cara Simpel Everett Gooch Turunkan Bobot hingga 79 kg di Usia 63 Tahun

"Akibatnya, perut yang sudah saya usahakan dengan susah payah untuk dihilangkan, kembali lagi," kenang dia.

"Saya hanya tidak senang dengan berat badan saya."

"Jika kalian bisa bahagia dengan penampilan diri sendiri, maka kalian bisa lebih percaya diri dalam hidup dan benar-benar merasa lebih baik. Itulah yang saya inginkan," kata dia.

Akhirnya, dengan pemahaman itu, Morley mulaimendokumentasikan perjalanan penurunan berat badannya di saluran YouTube.

Dia mencoba berbagai cara untuk menurunkan berat badan dan menjadi sehat kembali.

Hal itu dia lakukan dengan berlari lima kilometer setiap hari selama 30 hari, dan menambahkan lebih banyak protein ke dalam makanan.

Sayangnya, dia lalu mengalami patah kaki, dan berat badan saya kembali naik. "Jadi saya berencana untuk menurunkan berat badan lagi," kata dia.

Dia kemudian menyadari, seharusnya proses menurunkan berat badan bukanlah hal yang membawa penderitaan.

"Seharusnya ini bukan proses yang tidak nyaman," kata dia.

"Seharusnya tidak terasa seperti sebuah pekerjaan."

"Beberapa orang menyulitkan penurunan berat badan. Pada akhirnya, itu semua hanyalah otot dan lemak yang menempel pada kerangka," kata dia.

Baca juga: Sempat Sekarat, Wanita Ini Bangkit dan Sukses Turunkan Bobot 136 Kg

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com