Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Tips Parenting untuk Melatih Kedisiplinan Anak

Kompas.com - 13/11/2023, 16:00 WIB
Dinno Baskoro,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

"Kalau kita terus mengatakan hal yang sama kepada anak berulang kali sebelum mereka merespons, itu artinya kita sedang melatih mereka untuk mengabaikan kita," tutur Johnson.

5. Membiarkan anak merasakan konsekuensinya

Terkadang, anak perlu merasakan konsekuensi akibat pilihan salah yang mereka ambil. Contohnya anak menolak membawa mantel di musim hujan.

Sesekali, orangtua perlu membiarkannya merasa kedinginan karena itu memang pilihannya sejak awal.

Baca juga: 5 Tips Parenting Mendidik Anak Laki-laki agar Menghargai Perempuan 

6. Belajar mencari solusi bersama

Mencari solusi bersama dapat menggantikan hukuman dan membantu mengembangkan perilaku yang bertanggung jawab dan hormat pada anak, atau remaja.

Bonnie Harris, pelatih parenting dan direktur Connective Parenting mengatakan, hukuman adalah taktik manipulatif yang tidak mengembangkan karakter dan empati.

Justru hukuman pada anak dapat mengembangkan perilaku intimidatif.

Hal itu bisa terjadi karena anak-anak tidak belajar melalui rasa takut dan paksaan.

Perilaku mereka yang tidak dapat diterima merupakan pertanda mereka punya masalah, bukan menjadi masalah.

Bonnie Harris menyarankan agar anak yang tidak patuh pada arahan atau melanggar kedisplinan lebih baik diajak komunikasi untuk memecahkan masalah bersama.

Baca juga: Pentingnya Self Love bagi Remaja

7. Menggunakan kedisiplinan untuk mendidik, bukan menghukum

Sebagai orangtua, pahami makna dari displin. Ini semua tentag pengajaran, mendidik, dan bukan hukuman atau ancaman.

Beri anak pemahaman tentang artinya batasan dalam perilaku dan semua itu penting untuk mereka pahami, karena tujuan dan manfaatnya demi diri mereka sendiri.

8. Berikan pujian atas perilaku positif

Menegakkan kedisplinan pada anak memerlukan adanya keseimbangan. Pujilah mereka karena sudah mematuhi batasan yang ditetapkan dalam keluarga.

Menurut Dana Obleman, penulis "Kids: the Manual", kebiasaan memuji anak ini bisa membuat mereka merasa bangga.

"Akan tumbuh keinginan untuk menyenangkan kita sebagai orangtua jika mereka dipuji, dan ini bisa mengakar kuat sampai mereka dewasa," jelas Obleman.

9. Konsisten dengan aturan

Sebagai orangtua, kita perlu menerapkan aturan atau kedisiplinan secara konsisten. Hal itu bertujuan agar anak tidak merasa kebingungan tentang peraturan yang sudah dibangun.

"Bersikaplah konsisten. Disiplin yang tidak konsisten justru memperkuat perilaku negatif karena anak akan terus melakukan kesalahan, karena mereka menganggap kesalahan itu mungkin bisa dimaklumi," ungkap Susan Bartell, seorang psikolog.

10. Selesaikan masalah yang ditimbulkan akibat perilaku anak

Nancy Buck, seorang psikolog perkembangan anak dan pendiri Peaceful Parenting mengatakan, masalah yang dibuat anak menunjukkan ada sesuatu yang ia butuh dan inginkan, tapi tidak tahu cara mendapatkannya, sehingga mereka berperilaku keliru.

Sayangnya, menurut dia orangtua seringkali berupaya menyelesaikan masalahnya dan tidak sempat menyelesaikan masalah anak.

Baca juga: 2 Gaya Parenting yang Bikin Anak Jadi Narsistik, Orangtua Perlu Tahu 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com