Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Kista Ovarium Berpengaruh pada Kehamilan? 

Kompas.com - 22/03/2024, 19:40 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

Kista ovarium pengaruhi kehamilan 

Salah satu jenis kista ovarium ternyata dapat memengaruhi kehamilan pada sebagian penderitanya. Ardiansjah menuturkan, jenis kista ovarium, yakni kista endometriosis dapat mengganggu kesuburan atau infertilitas. 

“Kista terutama kista endometriosis itu bisa menganggu kesuburan, akan jadi susah hamil. Sebab, kista endometriosis membuat perlengketan, jadi saluran telur melengket di dalam sehingga susah terjadi kehamilan,” jelas  Ardiansjah.

Dilansir dari Medical News Today, pada umumnya kista ovarium tidak menyebabkan masalah kehamilan. Namun demikian, adapula jenis kista ovarium yang menimbulkan masalah infertilitas. 

Kista ovarium yang berukuran kurang dari 10 sentimeter (cm) kemungkinan besar tidak menyebabkan masalah kehamilan. 

Akan tetap, sebagian penderita kista ovarium mengalami masalah kesuburan. Beberapa jenis kista ovarium yang dapat menimbulkan masalah infertilitas antara lain kista endometriosis dan kista ovarium akibat sindrom ovarium polikistik (PCOS). 

Baca juga: Apakah Ibu Hamil Boleh Mengonsumsi Makanan Pedas? Ketahui Dampaknya

Baca juga: Ibu Hamil Puasa, Perhatikan Anjuran Makan Berikut

Kista ovarium dan keguguran 

Lantas, apakah kista ovarium dapat mempengaruhi perkembangan janin maupun keguguran? 

Menurut Ardiansjah, secara umum kista ovarium tidak menyebabkan keguguran. Jika terjadi keguguran, maka ada indikasi medis lainnya. 

“Apakah itu kehamilan di dalam rahim, kemudian keguguran ada kista, sekaligus kistanya dibuang. Atau, bisa juga kehamilan di luar rahim namanya kehamilan di ovarium, jadi kehamilan enggak di rongga rahim, jadi dia di luar nempelnya di kista,” paparnya. 

“Atau macam-macam penyebabnya, yang pasti pada umumnya kista tidak membuat keguguran,” imbuh Ardiansjah. 

Melansir dari Medical News Today, kista ovarium selama kehamilan pada umumnya tidak menimbulkan masalah bagi ibu hamil maupun janin. Jika kista masih berada di ovarium pada akhir kehamilan, sebagian dokter bedah merekomendasikan pengangkatan bergantung dari kondisi pasien.

Namun demikian, komplikasi seperti torsi ovarium berpotensi terjadi selama kehamilan, berdasarkan studi pada 2023. Kondisi medis tersebut dapat meningkatkan risiko kerusakan pada embrio yang sedang berkembang.

Untuk diketahui, torsi ovarium adalah kondisi di mana ovarium menjadi terpelintir di sekitar jaringan pendukungnya atau ligamen. 

Melansir dari Antai Hospital, ovarium yang membawa kista, berpotensi mengeluarkan sel telur dengan kualitas lebih rendah. Kondisi tersebut berisiko menyebabkan keguguran khususnya pada trimester pertama kehamilan.

Selain itu, kista cenderung menyerap lebih banyak nutrisi dan aliran darah, yang sebetulnya berfungsi untuk menyehatkan ovarium sehingga dapat menghasilkan sel telur yang lebih sehat untuk pembuahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com