Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Makan Nasi dan Tepung-tepungan, Bobot Gadis Ini Turun 35 Kg

Kompas.com - 15/04/2024, 21:12 WIB
Nazla Ufaira Sabri,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang perempuan berusia 19 tahun, Vaanya mengalami kenaikan berat badan sebanyak 20 kilogram selama pandemi Covid-19 ketika ia pulang dari sekolah asramanya.

Salah satu penyebabnya, kata dia, adalah karena para murid tidak diberikan jenis-jenis makanan yang mereka sukai.

Meski berat badannya menjadi seimbang selama di asrama, ia jadi menerapkan pola makan "balas dendam" ketika pulang ke rumah.

"Ketika saya pulang ke rumah selama masa lockdown, saya memanjakan diri saya dengan makanan," ucap perempuan asal India yang pernah menjadi pebasket tingkat nasional itu, seperti dilansir oleh Times Now.

Saat itu, ia bercerita tentang bagaimana orang-orang yang dikenalnya akan menghampiri dan mengatakan hal-hal yang menjengkelkan seperti:

"Apakah kamu akan makan makanan kakakmu juga?"

"Sulit untuk mengenalimu dengan semua lemak yang telah kamu timbun itu."

Baca juga:

Ia menambahkan, saat itu banyak pula teman sebayanya yang juga tidak mengenali dirinya setelah kenaikan berat badannya.

"Dari menjadi seorang gadis yang populer dan dicari di sekolah hingga orang-orang yang tidak ingin berfoto dengan saya dan para laki-laki yang merundung saya, harga diri saya terluka. Didorong oleh keinginan untuk tampil menarik, saya bertekad untuk mengurangi berat badan saya dan menjadi versi diri saya yang lebih bugar," kata Vaanya.

Pola makan selama perjalanan penurunan berat badan

Transformasi bentuk tubuh Vaanya selama diet.TANGKAP LAYAR TIMES NOW Transformasi bentuk tubuh Vaanya selama diet.

Vaanya sangat yakin bahwa 70 persen diet dan 30 persen olahraga berperan dalam menurunkan berat badannya.

Upaya itu membantunya menurunkan berat badan 35 kilogram, meskipun ia tak membeberkan berapa berat badan sebelum dan sesudah diet.

Dia menghindari gula dan menggantinya dengan pemanis alami, serta berhenti makan makanan cepat saji dan makanan olahan.

"Saya makan makanan rumahan dengan sedikit garam dan juga menghindari makan nasi. Sudah delapan bulan saya tidak makan es krim dan orang-orang yang mengenal saya akan mengatakan betapa besar pengorbanan yang saya lakukan," katanya.

Baca juga: Catat, Ini Berat Badan Ideal Laki-laki dan Perempuan 

Vaanya menambahkan bahwa tantangan terbesar yang ia hadapi pada awalnya adalah untuk menahan keinginan makannya.

Olahraga selama perjalanan penurunan berat badan

Ia juga menyebutkan 30 persen olahraga yang dilakukannya untuk menurunkan berat badan

Lantaran pernah menjadi pebasket tingkat nasional, olahraga bukanlah hal berat baginya.

"Saya pernah menjadi pemain bola basket tingkat nasional, jadi tidak pernah ada masalah dengan stamina," tuturnya.

Mulai dari joging, lari, lompat tali hingga melakukan olahraga di rumah, semua ini membantu Vaanya menurunkan berat badan dengan cara yang efektif. Ia berolahraga hanya 40 menit sehari, tapi konsistensilah yang membantunya sampai sejauh ini.

Baca juga: 6 Latihan Jalan Kaki Terbaik untuk Menurunkan Berat Badan

Selama menjalani diet, ia mengaku sempat melakukan kesalahan dengan secara signifikan mengurangi asupan garam dan berhenti mengonsumsi gandum.

Hal itu membuatnya mengalami tekanan darah rendah selama beberapa hari.

"Saat itulah saya tahu bahwa saya harus realistis dalam menjalani diet. Saya lebih memilih untuk mengurangi garam dalam makanan saya, tetapi memastikan tubuh saya tidak kekurangan garam," ucap dia.

@kompas.lifestyle Berat badan berlebih tak hanya mengganggu penampilan, tapi berbahaya juga buat kesehatan, lho. Tau nggak, sih? Kita bisa menurunkan berat badan dengan perubahan pola makan dan gaya hidup sehat. Kira-kira, gimana ya caranya? Yuk, tonton video ini sampai habis, ya! #diet #menurunkanberatbadan #dietlebaran ? original sound - Kompas Lifestyle
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com