Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Manfaat Ikut Healing Trip, Bisa Ungkap Tujuan Hidup

Kompas.com - 21/06/2024, 15:28 WIB
Nabilla Ramadhian,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

4. Dorongan untuk ke psikolog

Tidak semua orang bisa ke psikolog karena beragam hambatan, mulai dari biaya sampai rasa tidak percaya diri.

Kendati demikian, healing trip sering diikuti oleh orang-orang dengan permasalahan psikologis yang sama.

Umumnya, kegiatan ini disertai dengan aktivitas sharing session antara peserta.

Kemudian, ada feedback terhadap permasalahan yang diungkapkan para peserta dari pendamping, yaitu seorang psikolog.

Berdasarkan pengalaman Fitri, biasanya dalam healing trip yang ia selenggarakan ada sekitar dua sampai tiga orang dari enam sampai 10 peserta yang memutuskan untuk melanjutkan konseling pribadi dengan Fitri.

"Cuma, masalah yang mereka ceritakan ke aku jauh lebih besar daripada yang diceritakan di healing trip. Jadi, mereka masih panjang permasalahannya," kata dia.

Baca juga: Psikolog Ungkap Cara Memulai Self Healing agar Kesehatan Mental Pulih

Menurut Fitri, ini dapat terjadi karena healing trip, terutama dari Cup of Stories, bukanlah kegiatan yang berfokus pada kegiatan wisata.

Mereka berfokus pada sharing session, disertai beragam aktivitas seputar permasalahan psikologis.

Lingkungan yang memadai seperti itu cocok bagi orang-orang yang tidak memiliki tempat untuk didengar.

"Mereka benar-benar butuh tempat sharing. Mereka butuh menjelaskan masalah mereka, dan feedback dari kami (psikolog pendamping)," ucap dia.

Sebagai informasi, healing trip dari Cup of Stories membatasi peserta sebanyak enam sampai 10 orang per kegiatan.

Umumnya, para peserta mengalami permasalahan psikologis yang sama karena telah disortir berdasarkan tema healing trip dan pertanyaan lainnya dari Cup of Stories saat pendaftaran.

Sepanjang kegiatan, ada beragam aktivitas yang dapat dilakukan, seperti perkenalan.

Kemudian bermain monopoli yang kami buat sendiri dengan pertanyaan-pertanyaan psikologi, short journaling, dan sharing session.

Baca juga: Bisakah Kita Mengurangi Stres dengan Aromaterapi?

Dalam acara sharing session, para peserta tidak hanya menceritakan permasalahan mereka, tetapi mendapat feedback dari Fitri yang turut mendampingi.

Pada akhir kegiatan, para peserta akan diajarkan cara mengubah pikiran dalam diri melalui teknik Cognitive Behaviour Theory (CBT).

Terkait pembatasan peserta, ini dilakukan agar hanya orang-orang dengan permasalahan psikologis yang sesuai tema saja yang berpartisipasi.

Ia khawatir, peserta dengan permasalahan yang berbeda tidak "membawa pulang" apapun usai mengikuti healing trip.

Sementara itu, healing trip seharusnya memberikan perspektif baru untuk membantu para peserta menemukan solusi bagi permasalahannya.

 
 
 
Sieh dir diesen Beitrag auf Instagram an
 
 
 

Ein Beitrag geteilt von KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com