Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Regulasi Emosi: Kunci Keharmonisan Hidup

Kompas.com - 30/06/2024, 12:15 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Menekankan aspek-aspek positif dari situasi yang menimbulkan emosi juga dapat membantu mengurangi intensitas dari emosi negatif.

Ketiga, lakukan latihan pernapasan.

Latihan pernapasan merupakan salah satu bentuk latihan mindfulness atau melatih diri untuk berada di “saat ini” dan “sekarang”.

Hal ini cukup mudah untuk dilakukan. Kita hanya perlu menarik napas selama lima detik, menahan napas selama lima detik, dan kemudian membuang napas selama lima detik.

Lakukan latihan ini selama dua hingga tiga kali. Latihan ini bermanfaat untuk membuat kita merasa lebih tenang.

Keempat, lakukan latihan 5-4-3-2-1.

Serupa dengan latihan pernapasan, latihan ini juga bermanfaat untuk membuat kita merasa lebih tenang.

Latihan ini dapat dilakukan dengan cara mengidentifikasi lima hal yang dapat dilihat, empat hal yang dapat disentuh, tiga hal yang dapat didengar, dua hal yang dapat dicium, dan satu hal yang dapat dicicipi.

Kelima, mengendalikan ruminasi atau pikiran yang tidak sehat.

Untuk mengendalikan pikiran yang tidak sehat dan emosi yang sedang berkecamuk, hal pertama yang dapat kita lakukan adalah menenangkan diri dengan melakukan latihan pernapasan.

Setelah kita merasa lebih tenang, tanyakan pada diri sendiri apa keuntungan dari pikiran-pikiran ini?

Tanyakan pula, apakah saya telah benar dalam memahami situasinya? Apakah saya berlebihan dalam melihat beberapa aspek? Bagaimana hal ini akan memengaruhi kesehatan saya?

Dengan menantang pikiran kita sendiri, kita belajar untuk berpikir lebih rasional dan memberikan respons bijak ketika emosi muncul.

Cara-cara di atas mungkin tidak dapat langsung menyelesaikan masalah atau membuat merasa jauh lebih baik, tapi cara-cara di atas diharapkan dapat membantu kamu untuk merasa lebih tenang.

Dengan demikian, kamu dapat berpikir lebih rasional dan memberikan reaksi atau respons yang bijak terhadap emosi yang muncul. Gunakanlah cara-cara di atas pada situasi dan konteks yang tepat.

Kita perlu memahami bahwa merasakan emosi adalah hal yang wajar. Penting bagi kita untuk memberikan waktu kepada diri sendiri untuk mengenali, menerima, dan merasakan emosi yang muncul.

Dalam proses ini, kita bisa lebih memahami apa yang sebenarnya kita rasakan dan mengapa kita merasakannya.

Namun, perlu diingat bahwa meskipun merasakan emosi adalah sesuatu yang wajar, kita juga harus berhati-hati agar tidak berlarut-larut dalam emosi negatif.

Emosi negatif jika dibiarkan terus menerus dapat mengendalikan hidup kita dan menghambat kemampuan kita untuk berfungsi dengan baik dalam kehidupan sehari-hari.

Sebaliknya, penting bagi kita untuk mempelajari berbagai cara untuk meregulasi emosi tersebut dengan sehat dan efektif.

Ini bisa melibatkan teknik-teknik seperti latihan mindfulness, berbicara dengan teman atau psikolog, atau kegiatan kreatif lainnya yang dapat membantu kita mengolah dan mengatasi emosi yang sulit.

Jika kamu merasa bahwa emosi yang kamu rasakan sudah tidak terkendali dan kamu kesulitan untuk mengatasinya sendiri, maka jangan ragu untuk mencari bantuan profesional.

Kamu bisa berkonsultasi dengan psikolog atau profesional kesehatan mental lainnya yang dapat memberikan bantuan dan dukungan yang kamu butuhkan.

Ingatlah bahwa emosi yang kamu rasakan tidak mendefinisikan siapa dirimu yang sebenarnya. Emosi hanyalah respons sementara terhadap situasi tertentu dan tidak menentukan nilai atau identitas dirimu sebagai individu.

Dengan memahami dan mengelola emosi secara bijak, kita dapat menjalani hidup dengan lebih seimbang dan positif.

*Dwike Samata Sukmasari, Clarisa Aniela, Evelyn Natania, Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara
Dr. Naomi Soetikno, M.Pd., Psikolog, Dosen Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com