Bagian dari rasa cemas atau marah adalah memiliki pikiran irasional yang tidak masuk akal.
Pikiran-pikiran ini seringkali merupakan "skenario terburuk". Kita mungkin terjebak dalam siklus "bagaimana jika", yang dapat menyabotase banyak hal dalam hidup.
Jadi, jika pikiran-pikiran itu muncul, cobalah tanyakan pada diri sendiri pertanyaan-pertanyaan seperti:
Setelah menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, saatnya untuk membingkai ulang pemikiran.
Baca juga: 3 Tips Mulai Menulis Jurnal Bersyukur, Pilih Cara yang Tepat
Daripada berpikir "saya tidak bisa berjalan menyeberangi jembatan itu. Bagaimana jika terjadi gempa bumi dan jatuh ke dalam air?" lebih baik katakan pada diri sendiri: "ada banyak orang yang berjalan melintasi jembatan itu setiap hari dan jembatan itu tidak pernah jatuh ke dalam air."
Ketika pikiran kita penuh dengan stres dan tugas-tugas, terkadang akan sangat membantu jika mengganti pikiran dengan sesuatu yang lebih menenangkan.
Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan visualisasi.
Sebagai contoh, bayangkan diri kita berada di pantai pasir putih, duduk di bawah sinar matahari, dengan angin sepoi-sepoi yang membawa aroma buah-buahan.
Hal yang menarik dari visualisasi adalah ketika membayangkan sesuatu, otak kita bereaksi dengan cara yang sangat mirip dengan apa yang akan terjadi jika hal itu terjadi dalam kehidupan nyata.
Baca juga: 8 Kebiasaan Orang yang Tetap Tenang Meski di Bawah Tekanan
Tidak percaya? Cobalah mempraktikannya.
Penjelasannya, ketika kita membayangkan sesuatu yang menenangkan, beberapa bagian dari otak berpikir bahwa hal itu nyata.
Hasilnya, kita bisa mulai merasa lebih tenang, bahagia, damai, atau emosi apa pun yang ditimbulkan oleh visualisasi tersebut.
Ketika cemas atau marah, rasanya setiap otot tubuh akan menegang. Berlatih relaksasi otot secara progresif dapat membantu merasa lebih tenang dan memusatkan diri.
Untuk melakukannya, berbaringlah di lantai dengan tangan di samping tubuh. Pastikan kaki tidak menyilang dan tangan tidak mengepal.
Mulailah dari jari-jari kaki dan katakan pada diri kita untuk melepaskannya.
Perlahan-lahan gerakkan tubuh, lalu katakan pada diri sendiri untuk melepaskan setiap bagian tubuh hingga mencapai kepala.
Jika tubuh terasa tegang, kemungkinan besar postur tubuh akan terganggu. Duduklah tegak, tarik napas dalam-dalam, dan turunkan bahu.
Baca juga: 9 Hobi Slow Living agar Hidup Lebih Bahagia dan Tenang
Untuk melakukannya, fokuslah menyatukan tulang belikat dan kemudian menurunkannya. Hal ini akan menarik bahu ke bawah. Kemudian, tarik napas dalam-dalam beberapa kali.
Cara ini dapat dilakukan beberapa kali sehari.
Jika terlalu marah atau cemas untuk disampaikan, ambillah buku atau catatan lalu tuliskan emosi yang dirasakan.
Tak perlu khawatir harus memastikan kalimatnya lengkap atau ketepatan tata cara menulis. Cukup tuliskan pikiran-pikiran negatif di kepala untuk meluapkannya.
Saat cemas atau marah, banyak energi kita yang dihabiskan untuk pikiran-pikiran tidak rasional.
Saat sudah agak tenang, cobalah menemukan obyek untuk fokus. Misalnya, boneka atau batu.
Katakan pada diri sendiri bahwa kita akan menyentuh benda ini ketika mengalami kecemasan atau marah.
Hal ini akan memusatkan perhatian kita dan membantu menenangkan pikiran. Misalnya, jika sedang bekerja dan atasan membuat cemas, pegang benda itu dengan lembut.
Baca juga: 5 Zodiak Paling Tenang, Tak Heran jika Banyak yang Suka
Obyek lain bisa berupa mainan pereda stres yang banyak ditemukan di pasaran, antara lain bola stres, bola magnet, memahat tanah liat, teka-teki, dan kubus rubik.
Aromaterapi, atau penggunaan minyak esensial, dapat membantu meringankan stres dan kecemasan, serta meningkatkan suasana hati. Beberapa aroma yang banyak ditemukan pada aromaterapi seperti bergamot, kayu cedar, chamomile, geranium, lavender, lemon, dan pohon teh.
Tambahkan beberapa tetes minyak esensial ke dalam diffuser, atau campurkan dengan minyak pembawa, seperti minyak kelapa, dan oleskan pada kulit untuk mendapatkan kelegaan dengan cepat.
Mencari dukungan sosial kepada teman, anggota keluarga, atau rekan kerja yang tepercaya dapat memberikan jalan keluar.
Bahkan jika kita idak punya waktu untuk menelepon secara langsung, saling berkirim pesan singkat dapat membantu mengeluarkan unek-unek dan membuat kita merasa didengarkan.
Poin bonus jika memiliki teman yang lucu, sehingga bisa membantu kita tertawa untuk melepaskan stres.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.