KOMPAS.com – Pandemi Covid-19 masih melanda Indonesia. Untuk itu, kita perlu menetapkan protokol kesehatan ketat dan terus meningkatkan kekebalan tubuh agar tidak tertular.
Tinggi rendahnya kekebalan tubuh kita dapat ditentukan dari banyak hal, mulai dari stres, waktu tidur, hingga makanan yang kita makan.
Jika memiliki kebiasaan makan yang buruk, sistem kekebalan tubuh kita tentu akan terganggu. Nah berikut ini, ada beberapa kebiasaan makan yang bisa melemahkan kekebalan tubuh, seperti dilansir dari Eat This Not That.
Mengonsumsi terlalu banyak alkohol
Menurut Mary Albus, RD, CDN, mengonsumsi terlalu banyak alkohol dapat memberi efek negatif pada imunitas kita.
"Alkohol dapat menekan respons imun tubuh terhadap infeksi. Sebab dengan konsumsi alkohol, tubuh akan lebih lama merespon infeksi yang berkembang,” kata Albus.
Selain itu, alkohol dapat melemahkan imun tubuh dengan mengubah penyerapan nutrisi yang kita perlukan, seperti vitamin C dan seng yang penting untuk fungsi sistem kekebalan tubuh kita."
Tak hanya dapat membuat kita semakin rentan, alkohol juga dapat mengubah cara tubuh kita menangani gejala penyakit.
"Efek dari konsumsi alkohol berlebihan dapat membuat gejala penyakit bertahan lebih lama dan lebih parah daripada yang seharusnya," kata Albus.
Baca juga: Efek Minum Alkohol pada Sistem Imun Pasca-vaksinasi Covid-19
Mengonsumsi terlalu banyak gula
Konsumsi gula berlebih pun dapat melemahkan imunitas tubuh.
Menurut Albus, berbagai penelitian telah membuktikan bahwa asupan makanan tinggi gula perlahan dapat mengakibatkan gangguan fungsi kekebalan tubuh.
Hal itu disebabkan karena sel darah putih yang merupakan sel yang terlibat dalam memerangi infeksi, terkena dampak negatif dari konsumsi gula berlebih, membuatnya sulit melawan infeksi.
Baca juga: Lemas hingga Jerawatan, 12 Tanda Kita Makan Terlalu Banyak Gula
Mengonsumsi terlalu banyak garam
The Dietary Guidelines for Americans menyatakan bahwa meskipun orang dewasa harus membatasi konsumsi natrium sekitar 2.300 miligram atau kurang per harinya, biasanya mereka mengonsumsi sekitar 3.400 miligram per hari.