KOMPAS.com - Sebagian orang mungkin jarang menyadari bahwa cara mengecas ponsel atau smartphone yang salah justru bisa merusak kualitas baterai.
Pasalnya, mengecas baterai smartphone bukan sekadar asal colok ke port chargernya saja.
Beberapa kiat perlu dilakukan serta menghindari beberapa kesalahan saat mengisi daya smartphone agar kondisi baterai tidak mudah bocor.
Baca juga: Benarkah Main HP Sambil Mengecas Bisa Bikin Ponsel Meledak?
Baterai termasuk sebagai komponen yang vital pada smartphone yang kita miliki.
Ketika cara mengisi daya smartphonenya asal-asalan, bukan tidak mungkin jika baterainya akan lebih cepat rusak atau cepat habis meski sudah di-charge 100 persen.
Melansir Lifestyle Asia, simak tips mengecas smartphone berikut ini agar kondisi baterai tetap terjaga dengan baik.
Pada umumnya siklus baterai smartphone menunjukkan angka 0-100 persen. Angka tersebut merupakan indikator atau sisa baterai yang tersedia.
Belum banyak orang tahu bahwa mengisi daya smartphone yang paling ideal adalah bukan saat baterai terisi penuh atau 100 persen.
Pasalnya dengan mengisi daya sekitar 80 persen saja sudah cukup menjaga kondisi baterai agar tetap stabil.
Agar kualitas baterainya tetap dalam keadaan prima, rutinitas mengisi daya sebaiknya tidak dilakukan jika baterai sudah habis.
Lebih baik segera mengisi daya jika indikatornya menunjukkan angka di bawah 30 persen.
Kebiasaan ini bertujuan untuk menjaga kualitas baterai agar tidak mudah rusak.
Baca juga: 4 Cara Mengatasi Kabel Charger Berantakan di Rumah
Suhu ideal saat pengisian daya smartphone adalah tidak lebih dari 45 derajat Celcius.
Smartphone bisa mengalami kenaikan temperatur, merusak baterai, mengurangi masa pakainya bahkan pada beberapa kasus baterainya bisa meledak.