KOMPAS.com - Chatting dengan aplikasi pesan instan adalah cara yang cepat dan mudah untuk menjalin komunikasi.
Meski begitu, kita disarankan untuk berpikir dua kali sebelum mengetuk tanda "kirim" ketika bertukar pesan dengan orang lain.
Pasalnya, kolom chat terkadang menyebabkan kesalahpahaman karena pesan yang dikirim ditafsirkan oleh penerima pesan secara berbeda.
Jangan sampai karena typo, kurang satu kata, atau keliru menggunakan tanda baca membuat chat yang dikirimkan melukai atau membuat orang lain tersinggung.
Baca juga: Hati-hati, Kebanyakan Chatting di Ponsel Bisa Bikin Cedera Tubuh
Ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari ketika chattingan dengan orang lain supaya obrolan tidak melebar ke mana-mana.
Apa sajakah itu?
Tidak ada salahnya mengirimkan pesan bernada lucu atau stiker nyeleneh ketika chatting membahas sesuatu bersama teman.
Namun, percakapan ringan dengan teman ada baiknya dibatasi untuk beberapa hal.
Menurut konselor karier dan kesehatan mental asal Michigan, AS, Kali Wolken, LMHC, kolom chat bukanlah tempat untuk ngobrol secara berlarut-larut.
Ia mengatakan, chattingan terlalu banyak bisa menghilangkan topik yang sebenarnya sedang dibahas.
Bagi Wolken, percakapan lebih lanjut alangkah baiknya dilakukan secara tatap muka untuk menangkap maksud yang disampaikan orang lain.
Dengan begitu, kita bisa meminimalisasi kemungkinan salah mengartikan sesuatu dan meminta penjelasan jika belum mengerti.
Wolken menambahkan, komunikasi nonverbal berisiko menyebabkan lebih banyak masalah untuk memahami isi chat dari pengirim pesan.
Pada suatu titik yang cukup sulit, sebagian orang mengambil keputusan untuk menyudahi hubungan mereka melalui chat.
Dengan gampangnya mereka minta putus ke pasangannya tanpa bertemu secara tatap muka.