KOMPAS.com - Anak-anak Belanda disebut sebagai yang paling bahagia di dunia, berdasarkan laporan UNICEF beberapa waktu lalu.
Negeri ini dinilai sukses mewujudkan kesejahteraan anak-anak dibandingkan seluruh negara lainnya.
Tentunya, hal tersebut tak lepas dari gaya parenting yang diterapkan oleh para orangtua di Belanda.
Baca juga: Pria India Jarang Bercinta, Pria Belanda Mahir Manjakan Perempuan
Veronique van der Kleij, psikolog keluarga di Belanda, mengatakan setiap pengasuhan di banyak budaya sebenarnya memiliki manfaatnya masing-masing.
"Anak-anak Belanda secara konsisten menduduki peringkat paling bahagia di dunia. Hal ini membuat saya berpikir bahwa kami melakukan hal berbeda di sini untuk membesarkan anak-anak yang lebih bahagia dan tangguh," ujarnya.
Menurut pakar yang telah berpengalaman selama lebih dari 10 tahun ini, ada sejumlah perilaku yang tidak pernah dilakukan para orangtua di Belanda.
Baca juga: Orangtua di Belanda Tuntut TikTok Rp 24 Triliun karena Bahayakan Anak-anak
Pada akhirnya, ini membuat buah hati mereka lebih bahagia dan tumbuh dengan optimal.
Berikut daftarnya, dikutip dari CNBC.
Budaya naik sepeda di Belanda memang sangat dominan, yang juga berdampak pada gaya parenting.
Anak-anak diperkenalkan dengan mode transportasi ini sejak dini, mereka diikatkan ke sepeda orangtuanya yang dikayuh dalam cuaca apa pun sejak bisa duduk.
"Bersepeda melewati badai – tentu saja dengan perlengkapan hujan yang tepat – mengajarkan anak-anak bahwa apa pun rintangan yang mereka hadapi dalam hidup, mereka akan mampu melewatinya," ujar Veronique.
Baca juga: Bersepeda ke Kantor Saat Hujan? Perhatikan Dulu 5 Tips Ini
Saat sebagian besar anak berusia 9 atau 10 tahun, banyak orangtua yang membiarkan buah hatinya bersepeda ke sekolah atau ke rumah teman sendiri.
Perilaku ini mengajarkan kebebasan, kepercayaan diri sekaligus kemandirian yang berguna hingga dewasa.
Artinya, anak-anak Belanda dibebaskan untuk beraktivitas tanpa terlalu banyak pengawasan dari orangtuanya.
Misalnya saat bermain di taman atau area terbuka yang memungkinkan anak berlarian, memanjat atau terjatuh.