Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/05/2024, 19:36 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Jika kamu sering mengikat rambut, berhati-hatilah karena kebiasaan ini kurang baik untuk kesehatan rambut.

Secara umum, dilansir dari Cosmpolitan, penggunaan jepit rambut, rambut sambung, dan gaya rambut kepang ketat dapat menyebabkan ketegangan pada batang rambut.

Kebiasaan menguncir kuda atau sanggul setiap hari juga dapat menyebabkan rambut mudah patah seiring berjalannya waktu.

Baca juga: 6 Cara Sederhana Membuat Rambut Cepat Panjang

Lebih lanjut, berikut ulasan singkat mengenai bahaya terlalu sering mengikat rambut.

Apakah mengikat rambut berbahaya?

Menurut Asosiasi Akademi Dermatolog Amerika (AAD), mengikat rambut sesekali tidaklah masalah.

Namun, hindari melakukannya terlalu sering apalagi setiap hari.

Sebab, rambut yang terus-menerus ditarik bisa menyebabkan batang-batangnya mudah rusak atau rontokm

Seiring waktu, kebiasaan ini dapat merusak folikel rambut.

"Jika folikel rambut rusak, sulit bagi rambut untuk tumbuh kembali dan kita berpotensi mengalami kerontokan permanen," tulis AAD dalam situs resmimya.

Baca juga:

Adapun selain menguncir kuda, beberapa model rambut yang juga melibatkan penarikan rambut seperti cepol, cornrow, dreadlock, rambut sambung, dan kepang.

Kebiasaan menggunakan roll rambut sepanjang hari juga bisa menyebabkan rambut rontok.

Namun, bukan berarti kita tidak boleh sama sekali mengikat rambut. Jika dilakukan sesekali, maka tidak menjadi masalah.

Selain itu, pastikan ikatannya longgar. Jika mengepang rambut, pastikan melonggarkan kepang yang dekat dengan garis rambut dan jangan gunakan lebih lama dari dua atau tiga bulan.

 
 
 
Sieh dir diesen Beitrag auf Instagram an
 
 
 

Ein Beitrag geteilt von KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com