Bloomberg melaporkan, pemasukan perusahaan itu terus menurun dan tidak berhasil mendapatkan pendanaan tambahan.
Dengan mengajukan permohonan pailit, perusahaan bisa melepaskan toko yang tidak menguntungkan dan merekapitalisasi bisnis. Hal ini berarti, akan ada banyak gerai Forever 21 yang ditutup.
Perusahaan ini secara global memiliki 815 toko, termasuk di Jakarta.
Kabar kebangkrutan ini beredar seminggu setelah perusahaan ritel barang mewah, Barneys juga mengumumkan bangkrut dan berencana menutup tokonya.
Beberapa ritel fashion memang mengalami kesulitan dalam beberapa tahun terakhir ini karena tidak mampu bersaing dengan pesatnya perkembangan situs-situs belanja. Mereka juga harus menghadapi kenaikan biaya sewa toko, padahal konsumen yang berbelanja terus menurun.
https://lifestyle.kompas.com/read/2019/08/30/081800720/forever-21-mengajukan-status-bangkrut