Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Pilihan Susu Terbaik untuk Pengidap Diabetes, Sudah Tahu?

Namun, kebiasaan ini menjadi sedikit rumit bagi mereka yang mengidap penyakit diabetes.

Sebab, -jangan lupa, minuman tradisional ini juga mengandung karbohidrat yang dapat memengaruhi kadar gula darah.

Satu cangkir susu sapi bebas lemak mengandung sekitar 12 gram karbohidrat. Tidak ada tambahan gula, hanya laktosa alami.

Namun -tidak seperti susu sapi, ada banyak susu nabati dengan karbohidrat nol hingga rendah, seperti susu rami atau almond tanpa pemanis.

Kendati demikian, penderita diabetes tetap dapat meminum susu sapi, tetapi harus menguji kadar glukosa darah sebelumnya.

Lalu pengujian harus kembali dilakukan dua jam setelahnya. "Ritual" ini harus dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh susu tersebut terhadap tubuh.

Ingat, segelas susu memberikan pengaruh yang berbeda-beda pada tiap orang. Jadi, tidak ada jumlah atau jenis susu yang ideal untuk semua orang.

Kepastian terbaiknya adalah berkonsultasi dengan dokter atau ahli diet/gizi untuk menentukan rencana nutrisi harian yang tepat.

Banyak pilihan. Bagaimana cara memilih susu?

Jika seseorang hidup diabetes tipe 2, kebutuhan dietnya menjadi spesifik dan perlu sedikit perencanaan harian.

Namun demikian, tidak perlu gelar akademis yang tinggi untuk memahaminya. Cukup ikuti panduan umum untuk memilih susu, berikut ini:

  • Kalsium

Orang dewasa berusia 19-51 tahun membutuhkan 1.000 mg kalsium setiap hari. Satu gelas susu sapi rendah lemak mengandung sekitar 300 mg.

Hitungan ini adalah salah satu area di mana beberapa susu alternatif dapat tertinggal dari pilihan susu lainnya.

Sebab, beberapa produk susu hanya memiliki sebagian kecil kalsium, sementara yang lain menambahkan kalsium dan vitamin D. Jadi periksalah label fakta nutrisi sebelum memilih

  • Insulin, gula darah, dan karbohidrat

Karbohidrat memiliki dampak terbesar pada kondisi gula darah. Jika seseorang menderita diabetes tipe 1 atau tipe 2, jumlah karbohidrat harian yang optimal dapat bervariasi.

Penelitian menunjukkan, membatasi konsumsi karbohidrat antara 25-45 persen kalori per hari efektif untuk meningkatkan kontrol gula darah.

Sebagai ilustrasi, untuk 1.500 kalori adalah 75–150 gram setiap hari; untuk 2.000 kalori 100-225 gram setiap hari.

Namun demikian, tidak ada persentase karbohidrat yang ideal, dokter andalah yang dapat membantu menentukan pola makan terbaik.

Pilihan susu alternatif

  • Susu almond vanila tanpa pemanis

Banyak orangmenyukai rasa kacang almond yang halus dan lembut dalam sereal sarapan atau smoothie.

  • Coconut milk tanpa pemanis

Bahan lembut ini mampu memberi cita rasa tropis, dan sangat cocok untuk dituangkan ke dalam kopi.

Namun, perlu diketahui bahwa santan memiliki kandungan lemak yang lebih tinggi dibandingkan jenis susu lainnya.

  • Susu kedelai tanpa pemanis

Coba tambahkan susu kedelai ke dalam oatmeal atau campur dalam smoothie protein sebagai pengganti makanan.

  • Susu biji rami tanpa pemanis

Biji rami kaya dengan asam lemak omega-3 yang sehat. Dan, pisang benar-benar meningkatkan rasa kacang rami.

Campurkan keduanya dengan es dalam smoothie. Tetapi ingat, ada 15-30 gram karbohidrat untuk setengah atau seluruh pisang.

Jenis susu yang perlu diwaspadai

Bagi para penderita diabetes -sesungguhnya, jenis susu berikut ini tidak perlu dihindari sepenuhnya, jika tujuannya untuk asupan karbohidrat dan kalori.

  • Susu cokelat dan rasa lainnya

Susu jenis ini biasanya mengandung 8-10 gram gula tambahan per porsi.

Susu beraroma ini dapat menjadi pengganti yang bergizi, ketika menginginkan sesuatu yang manis, dengan memasukkannya dalam konteks kecukupan karbohidrat total untuk hari itu.

  • Susu murni

Tentu, susu murni lebih tinggi kalori dan lemak. Memilih pilihan susu rendah lemak akan memberi jumlah kalsium yang sama, dan tanpa lemak.

Namun, bagi mereka yang perlu mendapatkan asupan untuk berat badan, ini adalah pilihan terbaik. 

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/07/05/110946020/4-pilihan-susu-terbaik-untuk-pengidap-diabetes-sudah-tahu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke