Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tidur Siang Bisa Picu Risiko Darah Tinggi hingga Stroke, Benarkah?

KOMPAS.com - Mungkin selama ini kita menganggap kalau kebiasaan tidur siang memiliki sejumlah manfaat yang positif. Padahal faktanya, ada beberapa risiko kesehatan yang bisa menghantui.

Menurut sebuah studi baru yang digagas Banner-University Medical Center di Amerika Serikat, penelitian itu menunjukkan bahwa tidur siang mungkin bukanlah pilihan yang bijaksana pada orang tertentu.

Sebab, para peneliti menemukan fakta baru, yaitu tidur siang berisiko meningkatkan risiko penyakit darah tinggi atau hipertensi hingga stroke.

Kesimpulan itu didapatkan setelah mempelajari data dari 360.000 orang yang menyerahkan laporan kebiasaan tidur siang mereka secara teratur ke lembaga Biobank di Inggris.

Para peneliti mengungkap, fakta melalui data yang didapat dari responden, dan menunjukkan 12 persen risiko hipertensi pada mereka yang terlalu sering tidur siang. 

Selain itu, ada fakta lain yaitu 24 persen dari responden yang lebih mungkin mengalami stroke dibandingkan mereka yang tidak pernah tidur siang sama sekali.

Para ilmuwan tengah mempelajari penyebab pasti mengapa tidur siang berisiko pada penyakit kardiovaskular tersebut.

"Ini mungkin karena mereka yang tidur siang itu kebanyakan dilakukan oleh mereka yang kurang tidur di malam hari,"

Begitu kata Psikolog Michael Grandner, sebagaimana dilansir Express.co.uk.

Penelitian tersebut tampaknya menemukan fakta lain dari kebiasaan tidur siang yang sebelumnya dikatakan baik untuk meningkatkan produktivitas.

Namun, risiko penyakit hipertensi dan stroke merujuk pada orang yang memiliki kualitas tidur yang buruk di malam hari, kemudian mengganti waktu tidurnya di waktu siang.

"Kualitas tidur di malam hari yang buruk selalu dikaitkan dengan kesehatan yang buruk."

"Sementara tidur siang tidak cukup untuk menebusnya," lanjut Michael.

Kemudian, ada satu catatan lain untuk penelitian ini.

Menurut profesor Dr Raj Dasgupta yang berbasis di Inggris, risiko hipertensi dan stroke akan lebih tinggi pada mereka yang benar-benar tidak memiliki waktu tidur yang cukup saat malam, alias mengalami insomnia.

"Mereka tidak mendefinisikan apa yang disebut tidur siang berisiko. Tetapi pada risiko bisa dialami orang yang hanya tidur satu atau dua jam setiap malam misalnya."

"Kemudian mereka membalas waktu tidurnya saat siang hari," kata Dr Raj.

Padahal, Dr Raj mengatakan, tidur siang yang direkomendasikan itu hanya 15-20 menit yang dimulai dari tengah hari sampai pukul 02.00. 

Bagi orang yang mengalami insomnia, mengganti waktu tidur saat siang hari bukanlah solusi.

Penting untuk diingat bahwa gangguan tidur tersebut harus diatasi dengan tujuan memperbaiki pola tidur dan bukan malah mengganti waktu tidurnya. 

"Itu adalah cara yang tepat untuk mengganti waktu tidur, jika saat malam hari Anda merasa kurang tidur," kata dia.

Dalam hal ini, mengganti waktu tidur siang dalam jangka pendek sebenarnya dapat membantu mengurangi risiko penyakit.

Tapi dalam jangka panjang, kebiasaan tersebut justru bisa menyebabkan masalah kesehatan yang fatal.

Beberapa penyakit akibat kurang tidur menurut The Sleep Foundation adalah meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, diabetes, obesitas, penurunan kekebalan tubuh, kelainan hormonal, nyeri, hingga risiko gangguan mental.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/07/26/160000920/tidur-siang-bisa-picu-risiko-darah-tinggi-hingga-stroke-benarkah-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke