Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali, Manfaat Kebiasaan Berkumur bagi Kesehatan

Kompas.com - 16/03/2022, 07:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Banyak orang mengira menjaga kesehatan saluran pernapasan cukup dilakukan dengan memakai masker.

Terlebih lagi saat pandemi, masker menjadi "tameng" agar masyarakat tidak mudah terinfeksi Covid-19.

Padahal, saluran pernapasan juga perlu dijaga kesehatannya dengan membiasakan diri berkumur atau ber-gargle.

Hal itu disebabkan saluran pernapasan -terutama bagian atas dan tenggorok- menjadi pintu masuknya bakteri dan kuman ke dalam tubuh.

Dengan kebiasaan berkumur, orang-orang dapat membersihkan kuman yang sudah masuk dari saluran pernafasan atas dan yang bersarang di tenggorok.

Baca juga: Berkumur Efektif Cegah Infeksi Covid-19, Benarkah?

Hal itu dikatakan Ketua Kelompok Studi Laring Faring Perhati-KL, dr. Arie Cahyono dalam Virtual Press Launch Kampanye "Waktu Indonesia Gargle", Selasa (15/3/2022).

"Metode ini bermanfaat untuk penurunan odds ratio demam pada anak, penurunan insidensi ISPA, hingga terbukti mencegah infeksi saluran napas atas akut," kata dr. Arie.

"Sejak pandemi, masyarakat Indonesia sudah mulai mengenal gargle sebagai salah satu upaya menjaga kebersihan rongga mulut tapi masih banyak yang belum melakukannya secara benar dan rutin.”

Arie mengatakan, kebiasaan berkumur harus didukung dengan perilaku hidup sehat lainnya.

Ia menyarankan masyarakat untuk selalu menghidrasi tubuhnya, menghindari rokok dan alkohol, istirahat cukup, mencuci hidung, dan mouthwash.

"Ini adalah salah satu upaya mencegah terjadinya infeksi, apalagi di daerah hidung dan pernapasan atas yang langsung terpapar udara dari luar," ujar dia.

Baca juga: Penting, Ajari Anak Berkumur demi Kesehatan Gigi dan Mulut

Lebih lanjut, Arie menerangkan, berkumur dapat dilakukan dengan dua cara, yakni natural agent dan synthetic agent.

Pada natural agent, orang-orang dapat berkumur dengan menggunakan air putih, air garam, atau teh hijau.

Sementara, cara berkumur synthetic agent bisa dilakukan dengan Povidone-Iodine (PVP-I).

 

Berkumur dapat mencegah penyakit

Berkumur memang terlihat sederhana untuk dilakukan. Tapi, nyatanya banyak orang masih menyepelekan pola hidup sehat ini.

Padahal, berkumur punya berbagai manfaat bagi kesehatan jika diterapkan menjadi kebiasaan hidup.

Arie menerangkan bahwa berkumur dapat menurunkan risiko infeksi saluran napas atas (tengorok), menghilangkan bau mulut (halitosis), dan sisa makanan.

Lebih dari itu, berkumur juga bermanfaat untuk mengurangi nyeri dan memberikan rasa nyaman pada radang tenggorok.

"Sekali lagi ini langkah preventive, artinya kita bisa memutus bakeri, kuman, bahkan virus agar tidak berkembang," kata Arie.

Baca juga: Benarkah Berkumur Air Garam Bisa Mengatasi Sariawan?

Dari manfaat-manfaat yang dijelaskannya, Arie menyebut berkumur punya peran dalam pencegahan infeksi saluran pernapasan atas.

Bagian organ tubuh itu disebut Arie masih menjadi masalah utama kesehatan dalam masyarakat.

"Gargle air pada orang sehat menghasilkan penurunan 36% insidensi ISPA," kata Arie.

"Sedangkan, gargle dengan air keran, teh hijau, atau aur fungsional menghasilkan penurunan odds ratio munculnya demam pada anak-anak," tambah dia.

Ia menjelaskan, berkumur sebenarnya merupakan cara yang efektif dan tepat untuk menjaga higienitas tenggorokan dan demam pada anak.

"Di Jepang, panduan menganjurkan gargle sebagai salah satu cara pencegahan ketika terjadi pandemi influenza," sambung Arie.

 

Cara berkumur

Berkumur ternyata harus dilakukan secara tepat agar bakteri dan kuman yang bersarang bisa terjangkau cairan.

Arie menjelaskan, berkumur dapat dilakukan dengan 3T, yakni teguk, tegak, dan tengadah.

Akan tetapi, ia menyarankan orang-orang untuk menggunakan cairan PVP-I saat berkumur.

Alasannya adalah cairan ini memiliki spektrum luas, termasuk untuk membunuh kuman penyebab penyakit di rongga mulut dan tenggorok.

Cairan PVP-I di sisi lain juga memiliki sifat antiinfeksi terhadap bakteri, jamur, virus, termasuk Covid-19.

Baca juga: Redakan Sakit Tenggorokan dengan Berkumur Air Garam

Efektivitas PVP-I dalam melawan Covid-19 telah banyak dibuktikan melalui berbagai studi.

Selain itu berkumur menggunakan PVP-I dapat mengatasi gusi bengkak, sakit tenggorok, sariawan, bau mulut, dan nafas tidak segar.

Untuk lebih jelasnya, simak urutan 3T berikut ini:

- Tuang cairan PVP-I, teguk, tengadah mengarahkan kepala 45 derajat

- Tahan cairan di tenggorok dan keluarkan udara melalui mulut selama 30 detik

- Buang cairan dan hindari makan sslama 30 menit setelah berkumur.

"Jadi tahan cairan di pangkal tenggorokan, tahan pakai udara setelahnya baru mouthwash. Jangan mouthwash saja, tidak cukup," kata Arie.

Baca juga: Cara Berkumur yang Benar untuk Cegah Sakit Tenggorokan

"Masyarakat dianjurkan untuk ber-gargle dua kali sehari selama 30 detik sesuai kebutuhan seperti saat keluar rumah dan setelah bertemu orang lain."

Walau punya manfaat bagi kesehatan, ia tidak menyarankan anak di bawah usia enam tahun untuk berkumur.

Sebabnya anak belum memiliki kontrol motorik yang sempurna sehingga dikhawatirkan akan tersedak atau menelan cairan.

Jika ingin melatih berkumur, anak sebaiknya diberikan air biasa terlebih dahulu.

"Hindari gargling menggunakan bahan yang mengandung alkohol," kata Arie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com