Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/09/2022, 20:51 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Generasi Z menjadi istilah yang seringkali diperbincangkan orang-orang selama beberapa tahun ke belakang.

Akan tetapi, belum banyak orang yang memahami apa itu generasi Z dan perbedaannya dengan generasi baby boomer, X, milenial atau Y, dan alpha.

Kelima istilah tersebut belakangan juga kerap disalahartikan padahal setiap generasi memiliki keunikan jika dilihat dari berbagai aspek.

Nah, supaya tidak keliru dan bisa lebih paham, simak penjelasan apa itu generasi Z yang berikut ini.

Pengertian generazi Z

Dilansir dari Investopedia, generasi Z adalah orang-orang yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012. Batas usia tertua dari generasi ini adalah 25 tahun.

Jika dilihat dari tahun kelahirannya, sebagian besar generasi Z sudah menamatkan studi mereka di bangku kuliah per tahun 2022.

Tidak sedikit pula orang-orang yang lahir sebagai generasi Z sudah menikah dan mulai membangun keluarga.

Sayangnya, generasi Z diprediksi menghadapi masa depan yang lebih tidak pasti daripada generasi-generasi sebelumnya akibat pandemi Covid-19.

Baca juga: Generasi Z Lebih Kuat dan Kompetitif Dibanding Millenial?

Perbedaan dengan generasi baby boomer, X, milenial, dan alpha

Nah, supaya lebih paham siapa itu generasi Z, ketahui perbedaannya dengan baby boomer, X, milenial, dan alpha di bawah ini.

1. Generasi baby boomer

Generasi baby boomer lahir setelah Perang Dunia II dengan rentang tahun kelahiran 1956 hingga 1964.

Istilah baby boomer lahir lantaran tingginya jumlah kelahiran selama waktu itu ketika Perang Dunia II usai.

Jika dilihat lebih detail, ada dua jenis generasi baby boomer, yakni baby boomer I yang lahir tepat setelah Perang Dunia II dan baby boomer II yang menjadi lanjutan dari generasi sebelumnya.

Generasi baby boomer dapat dikenali dari kepribadiannya yang mudah menerima, adaptif, dan diperkirakan punya kemapanan ekonomi, kesehatan, dan gaya hidup ketika usia produktif.

2. Generasi X

Generasi X adalah orang-orang yang lahir pada tahun 1965 hingga 1980. Generasi ini terbentuk ketika masa gejolak dan transisi global.

Salah satu peristiwa yang memengaruhi generasi Z adalah perang dingin antara Blok Barat (AS dan sekutunya) dengan Blok Timur (Uni Soviet).

Ketika mereka lahir, generasi X mulai mengenal penggunaan tv kabel, internet, hingga PC.

Tetapi, menurut penelitian Jane Deverson, sebagian generasi ini punya perilaku yang negatif, contohnya memakai ganja hingga tidak hormat dengan orangtua.

Untungnya, generasi X dikenal memiliki karakteristik yang logis, menjadi pemecah masalah yang baik, dan banyak akal.

Baca juga: Benarkah Milenial dan Gen Z Lebih Lemah dari Generasi yang Lebih Tua?

3. Generasi milenial atau Y

Generasi milenial atau Y adalah orang-orang yang lahir pada tahun 1981 hingga 1995.

Generasi milenial telah mengenal teknologi, seperti video games, komputer, termasuk smartphone.

Seiring berjalannya waktu, mereka yang terlahir sebagai generasi milenial kerap menggunakan teknologi, mulai dari SMS, email, dan pesan instan.

Generasi tersebut memiliki karakteristik yang percaya diri, digital native, dan ambisius.

4. Generasi alpha

Generasi alpha lahir setelah generasi Z. Orang-orang yang termasuk generasi alpha lahir pada tahun 2013 hingga kini.

Per September 2022, mereka yang lahir sebagai generasi alpha berusia di bawah 12 tahun dan akan menjadi remaja tidak lama lagi.

Perlu diketahui kalau sebutan generasi alpha diciptakan oleh agensi konsultan McCrindle dalam laporan tahun 2008.

Menurut laporan terbaru, pada tahun 2025, generasi ini akan berjumlah lebih dari dua miliar. Ini akan menjadi generasi terbesar dalam sejarah.

Generasi alpha juga sangat dipengaruhi oleh teknologi dan pencipta dari generasi Z yang lahir terlebih dahulu.

Meski lahir di tengah masifnya teknologi, generasi alpha disebut peneliti Ashley Fell terkena dampak ekonomi, sosial, pendidikan, bahkan psikologis akibat pandemi Covid-19.

Baca juga: Mengarahkan Bakat dan Potensi Generasi Z

Karakteristik generasi Z

Meski setiap orang memiliki sifat yang berbeda-beda, secara umum ada karakteristik yang bisa menggambarkan seperti apa generasi Z itu.

Menurut Annie E. Casey Foundation, generasi Z punya ketertarikan pada tujuh masalah sosial.

Di antaranya, perawatan kesehatan, pendidikan tinggi, ekonomi, keterlibatan masyarakat, kesehatan mental, kesetaraan ras, dan lingkungan.

Karena alasan itulah mereka menjadikan pendidikan sebagai prioritas dengan 57 persen di antaranya yang berusia 18 hingga 21 tahun sudah mengenyam bangku kuliah 2-4 tahun.

Generasi Z juga lebih mungkin menyelesaikan bangku pendidikan pada tingkat sekolah menengah.

Uniknya, mereka berjuang untuk perubahan sosial, melindungi lingkungan, dan kesetaraan ras dengan 70 persen dari generasi Z menganggap pemerintah perlu lebih aktif mengatasi masalah menurut Paw Research Center.

Baca juga: Apa yang Generasi Z Cari Saat Belanja Online?

Generasi Z adaptif dengan teknologi

Karena lahir di tengah masifnya kemajuan teknologi, generasi Z bisa dijuluki sebagai generasi internet, generasi net, atau iGeneration.

Julukan itu pantas diberikan karena mereka sudah akrab dengan teknologi sejak usianya masih belia.

Karena faktor teknologi, generasi Z bisa menumpahkan seluruh kegiatan pada satu waktu.

Mulai dari bermain media sosial di smartphone, browsing di laptop atau PC, termasuk mendengarkan musik.

Tak heran apabila generasi Z dinilai dapat melakukan multitasking atau melakukan beberapa aktivitas dalam satu waktu.

Kondisi keuangan generasi Z

Menurut hasil survei Transamerica, kondisi keuangan generasi Z belum aman karena berbagai faktor.

Sekitar sepertiga generasi Z memiliki kecenderungan untuk mengurangi pengeluaran sehari-hari karena pandemi Covid-19.

Meskipun kondisi keuangan generasi Z belum sepenuhnya mapan, mereka punya rencana yang baik untuk pensiun.

Transamerica menyebutkan bahwa generasi Z sudah mulai menabung untuk masa pensiun pada usia 19 tahun.

Kesadaran mereka terhadap hari tua jauh lebih awal jika dibandingkan dengan generasi milenial, generasi Z, dan baby boomer.

Baca juga: Studi: Gen Z Terbukti Peduli pada Lingkungan dan Tidak Boros

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com