KOMPAS.com - Minuman kekinian tinggi gula kini sudah menjadi gaya hidup sekaligus godaan yang sulit ditolak.
Berbagai jenis kini tersedia seperti boba, teh, kopi susu, es krim, dan banyak lainnya dengan variannya masing-masing.
Kebanyakan dari kita pasti pernah mencobanya meskipun menyadari risikonya untuk kesehatan.
Maklum saja, berbagai minuman kekinian tersebut biasanya tinggi gula, kalori dan lemak sehingga tidak baik jika dikonsumsi terus-menerus.
Baca juga: Waspadai Risiko Penyakit akibat Doyan Minuman Manis dan Rebahan
Dokter spesialis penyakit dalam dari Universitas Airlangga, dr. R.A. Adaninggar Primadia Nariswari mengatakan efek dari minuman tinggi gula itu bukan hanya penyakit diabetes saja.
Dampak jangka pendeknya bisa meningkatkan berat badan bila dikonsumsi berlebihan.
Apalagi dengan aktivitas yang kurang karena menu tersebut mengandung karbohidrat tinggi yang akan disimpan dalam bentuk lemak jika berlebihan, yang tentunya tidak sehat.
Untuk jangka panjang, perilaku ini terkait dengan berat badan berlebih atau obesitas sehingga akan meningkatkan risiko terjadinya penyakit-penyakit metabolik degeneratif seperti diabetes, hipertensi, hiperkolesterol, gangguan kardiovaskuler, hingga kanker.
Risiko tersebut berlaku sama untuk orang dewasa maupun anak-anak dan remaja yang menggemarinya.
"Sifatnya akumulasi dalam jangka panjang, anak dan remaja yang punya genetik/ keturunan penyakit2 metabolik tadi, bisa lebih cepat manifestasinya," terangnya kepada Kompas.com, kemarin.
Baca juga: Demi Kesehatan, Hindari Minuman Manis di Restoran
Oleh sebab itu, pakar yang berpraktik di RS Adi Husada Undaan Wetan, Surabaya ini mengajurkan agar hanya menikmati minuman tersebut secukupnya dan tidak berlebihan.
"Bila perlu benar-benar dihitung sesuai kebutuhan kalori yang dibutuhkan tiap harinya," pesannya.
Dokter Adaninggar menjelaskan jika satu gelas minuman kekinian itu biasanya mengandung kalori sekitar 400-600 kalori dengan 90-100 gram gula.
Jadi kita perlu menyesuaikannya dengan kebutuhan kalori harian tubuh dan diatur asupannya, serta diimbangi pula dengan olahraga.
Menurut WHO, kadar gula yang dianjurkan per hari adalah sekitar 30-40 gram per hari.