Menurut King, meski ada produk khusus blue light di pasaran, sebenarnya itu tidak diperlukan jika kita sudah mendapatkan formula untuk melindungi kulit dari sinar UV dan radikal bebas.
Misalnya, serum antioksidan dan pelembap dengan SPF yang berisi oksida besi, seng oksida, dan titanium dioksida untuk membantu melindungi kulit dari sinar UV, serta cahaya tampak seperti blue light.
Baca juga: Mengurangi Dampak Paparan Blue Light dari Gadget Tanpa Ribet
Jika tetap ingin mencoba produk khusus untuk menghalau blue light, kita bisa mempertimbangkan beberapa opsi berikut:
Pertimbangkan untuk menggunakan tinted sunscreen yang dapat melindungi kulit dari sinar UV dan blue light yang mengandung seng oksida.
Namun King mencatat, butuh sekitar 3,5 persen seng oksida untuk mendapatkan perlindungan dari paparan cahaya tampak. Jadi, perhatikan labelnya.
Menurut King, antioksidan seperti licochalcone A dan asam glycyrrhetinic dapat mempertahankan lapisan epidermis yang lebih dalam dari kerusakan akibat sinar matahari.
Selain itu, studi juga menunjukkan bahwa tabir surya yang mengandung licochalcone A juga menawarkan perlindungan yang dari cahaya HEV.
King juga merekomendasikan pelapis layar yang dapat menghalau cahaya dari smartphone, tablet, dan layar monitor.
Kita juga bisa mengaktifkan pengaturan “night mode” di gadget secara permanen.
Dengan ini, kita bisa mengurangi pengaruh blue light. Sebab “night mode” akan memancarkan cahaya kuning yang tidak berbahaya.
Baca juga: Pentingnya Blue Light Skincare untuk Cegah Penuaan Dini
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.