Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erotomania, Fantasi Dicintai yang Diduga Dialami Yudo Andreawan

Kompas.com - Diperbarui 15/04/2023, 04:19 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Sejumlah penelitian juga membuktikan jika erotomania bisa menjadi cara untuk mengelola stres atau trauma yang ekstrem, selain juga faktor genetika.

Baca juga: Perbedaan Halusinasi dan Delusi

Ada sejumlah faktor yang dipercaya dapat meningkatkan risiko erotomania pada diri seseorang yakni:

  • Rendah diri
  • Perasaan penolakan atau kesepian
  • Isolasi sosial
  • Kesulitan melihat sudut pandang orang lain

Gejala erotomania

Gejala erotomania yang paling utama adalah keyakinan tegus dan delusi bahwa orang lain sedang jatuh cinta pada dirinya.

Fantasi itu meningkatkan suasana hati dan harga diri penderitanya sehingga mereka akan marah jika diberi tahu sebaliknya.

Baca juga: 5 Tanda Kita Memiliki Obsesi Tak Sehat dengan Seseorang

Penderitanya bisa berperilaku normal dalam sebagian aktivitasnya namun delusinya berkembang ketika mereka merasa mendapatkan pesan terselubung dari objek obsesinya itu.

Gejalanya termasuk menguntit, komunikasi tertulis dan tindakan melecehkan lainnya.

Mereka bisa saja mengaku mendapatkan pesan cinta rahasia lewat hal kecil termasuk pelat nomor kendaraan hingga lampu pesawat.

Paradoksnya, keyakinan ini semakin terpicu ketika objek delusinya menolak perhatian maupun tindakan ekstrem mereka.

Baca juga: Apa yang Sebabkan Wanita Mendadak Mudah Terbawa Perasaan?

Erotomania adalah kondisi yang berbahaya untuk penderitanya maupun objek kasih sayang mereka.

Hal ini bisa memicu tindakan kriminal termasuk tindakan menyakiti diri sendiri ketika penderitanya mendapatkan penolakan.

Selain itu, objeknya akan terus dihantui dengan berbagai perilaku ekstrem sehingga ketakutan dan merasa tidak nyaman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com