KOMPAS.com - Jika kamu merupakan seorang beauty enthusiast, pasti tidak asing lagi dengan produk skincare berlabel “natural” alias diklaim dibuat hanya dengan menggunakan bahan-bahan alami.
Klaim “natural” ini tentu menarik perhatian banyak orang, sehingga tak sedikit yang membeli produk-produk ini karena diyakini lebih baik dibanding dengan produk berbahan kimia dan tidak berbahaya bagi kulit.
Namun, benarkah produk natural ini lebih baik dibanding produk skincare lain? Untuk mengetahuinya, simak pendapat Pakar Alergi di Departemen Alergi dan Imunologi Klinis Cleveland Clinic, Sandra Hong, MD, berikut ini.
Baca juga: Orang Indonesia Makin Sadar akan Kandungan Skincare
Dikutip dari Cleveland Clinic, istilah "alami" pada produk skincae itu mengacu pada bahan yang tidak dibuat di laboratorium dan berasal dari sumber seperti tumbuhan.
Namun, pemakaian istilah ini pun masih belum jelas standarnya. Apalagi, tidak semua bahan alami dapat digunakan di kulit.
Belum lagi, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) tidak mengonfirmasi bahwa semua bahan dalam produk perawatan kulit itu benar-benar alami.
“Tidak ada standar yang ditetapkan untuk produk ini, dan tidak ada badan pengawas yang mewajibkan perusahaan yang membuatnya untuk membuktikan bahwa produk tersebut sebersih atau sealami klaimnya,” ujar Hong.
Baca juga: 4 Tips Memakai Skincare bagi Pria dari Dokter Kulit
Selain itu, produk skincare “natural” ini juga biasa menggunakan beberapa istilah lain, seperti berikut ini:
Jadi, apakah produk skincare natural benar-benar lebih baik untuk kulit?
Jawabannya, tidak juga. Pasalnya, istilah “natural” kebanyakan hanya gimmick untuk pemasaran saja, bukan standar yang harus dimiliki suatu produk skincare.
Apalagi menurut Hong, meski benar-benar dibuat dari bahan alami, kita tetap bisa mendapat masalah.
“Kandungan skincare seperti minyak dan mineral itu alami yang terdengar bagus. Namun kenyataannya, banyak orang yang kaget karena mereka malah mengalami alergi pada produk sejenis itu,” kata Hong.
Baca juga: Panduan Memakai Skincare dengan Jumlah dan Frekuensi yang Tepat
Bahkan faktanya, sebuah studi yang diterbitkan di jurnal JAMA Network pada 2023 menemukan bahwa hampir semua produk skincare berlabel “all-natural” sebenarnya mengandung bahan yang dapat memicu dermatitis kontak, yang dapat menimbulkan gatal, ruam, dan gejala alergi lainnya.
Ruam merah dan gatal yang ditimbulkan dermatitis kontak juga dapat menjadi:
Hong menambahkan, terkadang satu kali aplikasi produk saja sudah bisa menimbulkan gejala di atas selama berminggu-minggu dan perlu waktu hingga tiga minggu untuk menyembuhkannya setelah berhenti.
Dermatitis kontak ini juga bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, sebaiknya diskusikan dengan dokter jika ruam mengalami kondisi berikut:
“Terkadang, seseorang perlu melakukan patch testing di dokter untuk menentukan apa penyebab reaksi alerginya,” ujar Hong.
Lebih lanjut, Hong menyimpulkan bahwa bukan berarti tidak ada artinya membeli produk skincare berlabel natural. Namun, sebelum membelinya, pahami dengan baik label tersebut dan fokuslah pada bahan nyata, bukan istilah yang ada di pasaran.
Lalu, hindari pula produk dengan wewangian.
“Kita harus benar-benar fokus pada produk yang sederhana dan memiliki sedikit bahan,” pungkasnya.
Baca juga: Skincare Lama, Masih Amankah Dipakai? Ini Tips dari Ahlinya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.