Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tujuan Terkait
Tujuan Lestari terkait

Teknologi SAP Bantu Atasi Ruam Popok akibat Perubahan Iklim

Kompas.com - 29/05/2023, 23:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selama beberapa bulan terakhir Indonesia sedang dilanda cuaca ekstrem akibat dampak perubahan iklim.

Hal ini ditandai dengan adanya peningkatan temperatur dan curah hujan.

Dengan suhu rata-rata yang lebih hangat dan pola badai angin yang tidak teratur, ini juga akan lebih mudah memicu penyakit kulit, terutama pada bayi.

Menurut dokter spesialis anak di RS Cinta Kasih Jakarta, Dr Fellycia Trie W., SpA, masalah kulit justru lebih rentan terjadi pada bayi.

"Kulit bayi masih akan terus berkembang. Dibandingkan dengan kulit dewasa, kulit bayi lebih tipis, kurang berbulu, serta memiliki lebih sedikit keringat dan sekresi kelenjar sebaceous," terangnya.

"Maka, tidak heran jika kulit bayi lebih mudah terkena trauma mekanis, bakteri dan cuaca maupun perubahan panas," ungkap dia dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (29/5/2023).

Baca juga: Sampah Pembalut dan Diapers Bisa Dijadikan Benang dan Pot, Coba Simak

Ada pun salah satu masalah kulit yang sering dialami oleh si kecil adalah ruam popok yang umumnya disebabkan oleh Irritant Contact Diaper Dermatitis, yaitu dari urine dan feses yang terperangkap di dalam popok.

Selain itu, masalah ini juga bisa disebabkan oleh infeksi jamur, impetigo atau dermatitis alergi (yang disebabkan oleh sabun, deterjen atau popok itu sendiri).

"Jika kulit sensitif bayi terkontaminasi terlalu lama dengan cairan dalam popok, itu dapat meningkatkan pH kulit lokal, terutama pada area popok si kecil," kata Fellycia.

"Oleh sebab itu, ibu harus senantiasa menjaga kebersihan kulitnya dan berupaya mengganti popok secara rutin secara berkala, menjaga area popok supaya tetap kering, serta memilih popok dengan fitur indicator urin untuk mempermudah ibu saat perlu mengganti popok."

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com