Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/08/2023, 07:27 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Dalam sebuah penelitian terbaru yang dipresentasikan dalam pertemuan tahunan American Society for Nutrition di Boston, AS, para peneliti menggunakan alat bantu yang disebut Planetary Health Diet Index (PHDI).

Alat bantu ini untuk meninjau makanan dan dampaknya terhadap kesehatan manusia dan juga lingkungan.

Hasilnya menunjukkan, individu yang mengonsumsi makanan ramah lingkungan kemungkinan 25 persen lebih kecil untuk meninggal dalam periode tindak lanjut selama 30 tahun.

Angka tersebut dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi makanan yang kurang/tidak ramah lingkungan.

Baca juga: 5 Kebiasaan Sore Hari di Zona Biru demi Sehat dan Panjang Umur

"Indeks pola makan ini akan membantu petugas kesehatan masyarakat untuk memahami kesehatan dan keberlanjutan pola makan penduduk mereka saat ini."

"Selain itu, juga berfungsi sebagai indikator untuk efek intervensi pola makan," ujar penulis studi Linh Bui, kandidat PhD di Departemen Nutrisi di T.H. Chan School of Public Health, Harvard.

"Pembuat kebijakan dapat menggunakan bukti tersebut untuk membuat keputusan dalam memprioritaskan strategi yang bertujuan untuk meningkatkan PHDI."

"Ini berguna demi mencapai tujuan netralitas karbon global pada tahun 2050," sambung dia. 

5 makanan yang bermanfaat bagi manusia dan planet bumi

Ilustrasi tomat Ilustrasi tomat

Lui mengaku selalu tertarik dalam segala upaya untuk mengurangi dampak manusia terhadap lingkungan.

Tim risetnya mengidentifikasi lima makanan utama yang berdampak positif pada kesehatan manusia dan dapat mencapai umur yang lebih panjang.

Makanan-makanan tersebut antara lain, biji-bijian, buah, dan sayuran non-tepung (seperti kembang kol, brokoli, jamur, dan tomat).

Lalu, kacang-kacangan, dan minyak tak jenuh (misalnya minyak zaitun, kacang tanah, kenari, bunga matahari, minyak lobak, dan minyak jagung).

"Makanan nabati yang sehat ini dikaitkan dengan rendahnya risiko penyakit kronis, seperti penyakit jantung koroner, kanker kolorektal, diabetes, stroke, dan kematian total."

"Juga berefek pada rendahnya dampak terhadap lingkungan, seperti penggunaan air, pengasaman, eutrofikasi, penggunaan lahan, dan emisi gas rumah kaca," ujar Lui.

Baca juga: Kunyit hingga Teh Hijau, Ini 7 Asupan yang Bikin Panjang Umur

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com