Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/10/2023, 12:09 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

KOMPAS.com - Dari air lemon hingga minuman cuka sari apel, ada banyak sekali minuman trendi yang diklaim oleh para influencer di TikTok dan Instagram akan membantu menurunkan berat badan.

Belum lagi pasar yang begitu besar untuk "teh penurun berat badan."

Sayangnya, dalam hal menurunkan berat badan, tidak ada satu pun makanan atau minuman yang bekerja seperti sulap.

Pendekatan paling cerdas untuk menurunkan berat badan adalah multifaktorial-termasuk banyak buah dan sayuran, biji-bijian dan protein tanpa lemak, berolahraga secara teratur, dan mengadopsi kebiasaan tidur yang sehat.

Baca juga: Perbedaan Matcha dengan Teh Hijau, Mana yang Lebih Sehat?

Jika makan lebih sehat dan menurunkan berat badan adalah salah satu tujuannya, memaksimalkan kalori dengan memilih makanan padat nutrisi adalah langkah awal yang baik.

Minuman manis mengandung kalori yang tinggi tetapi menawarkan sedikit atau bahkan tidak ada nilai gizi tambahan.

Tidak seperti makanan padat gizi seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.

Ditambah lagi, minuman manis juga tidak memberikan rasa kenyang yang sama seperti makanan padat.

Dan, kebanyakan orang tidak mengimbangi kalori cair tersebut dengan makan lebih sedikit, demikian menurut ulasan tahun 2023 dari The American Journal of Clinical Nutrition.

Jadi, apa yang harus diminum jika penurunan berat badan adalah tujuannya?  

Minum teh membantu penurunan berat badan

Ada banyak fokus pada cara mengisi piring, ketika kita mencoba menurunkan berat badan atau meningkatkan kesehatan.

Namun, memilih minuman yang sesuai untuk tetap terhidrasi dapat membantu kita mencapai tujuan penurunan berat badan.

Inilah alasan mengapa lebih sering minum teh menjadi saran untuk mencapai tujuan tersebut.

Teh adalah minuman yang paling banyak dikonsumsi kedua di dunia setelah air.

Ada dua kategori utama teh: teh asli dan teh herbal.

Baca juga: Bolehkah Minum Teh Hijau Setiap Hari?

Teh asli, yang meliputi teh hijau, oolong, hitam dan putih, semuanya terbuat dari daun tanaman yang sama, yaitu tanaman Camellia sinensis.

Sedangkan teh herbal terbuat dari rempah-rempah, tepung, dan daun tanaman non-teh yang dapat dimakan.

Menukar minuman berkalori tinggi seperti minuman kopi manis dengan teh tawar yang lebih rendah kalori dapat secara efektif mengurangi total asupan kalori.

Menurut Pusat Statistik Kesehatan Nasional di AS mencatat, warga di negeri itu mengonsumsi rata-rata 145 kalori dari minuman berpemanis setiap hari.

Jadi memilih minuman dengan lebih sedikit gula dapat membuat perbedaan besar dari waktu ke waktu.

Semua teh sejatinya mengandung katekin, polifenol alami yang terkait dengan peningkatan metabolisme dan merangsang tubuh untuk memecah lemak menjadi energi.

Kesimpulan tersebut dimuat dalam tinjauan tahun 2020 di International Journal of Molecular Sciences.

Teh hijau-terutama teh hijau tingkat matcha-mengandung kadar katekin tertinggi.

Baca juga: Bolehkah Minum Teh Hijau Setiap Hari?

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com