KOMPAS.com - Kebanyakan kasus Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) disebabkan oleh faktor di luar kendali karyawan. Namun, banyak dari mereka yang terkena PHK cenderung menyalahkan diri sendiri.
Ketika kehilangan pekerjaan datang tiba-tiba, seringkali mereka merasa diabaikan, membandingkan dengan rekan kerja yang tetap bekerja.
Seseorang akan memulai merenungkan apakah mereka melakukan kesalahan atau kurang berdedikasi kepada perusahaan. Namun, penting untuk memahami bahwa PHK tidak selalu berkaitan dengan kinerja yang buruk.
PHK bisa saja terjadi karena alasan bisnis seperti merger atau akuisisi, meningkatnya persaingan industri, ekonomi yang melemah, atau restrukturisasi perusahaan yang mengarah pada perampingan.
Mengalami PHK bukan cuma kehilangan pendapatan, tapi juga status, struktur harian, dukungan sosial, harga diri, hingga ketidakpastian tentang langkah karier selanjutnya.
Untuk itu, penting untuk mengelola emosi dengan bijak agar dapat menjalani proses mencari pekerjaan baru dengan lebih baik.
Baca juga: Waspadai, 5 Tanda Kamu adalah Karyawan yang Akan Terkena PHK
Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu mengelola emosi setelah mengalami PHK.
Menurut pelatih eksekutif Deborah Grayson Riegel, ketika sesuatu yang mengancam atau membuat stres terjadi, kita cenderung untuk menyalahkan diri sendiri atau meratapi nasib.
Namun, respons-respons tersebut tidak membantu kita produktif. Riegel menyarankan untuk mengenali dan menamai perasaan kita dengan menggunakan bahasa netral, meletakkannya dalam konteks yang lebih luas, fokus pada hal-hal positif, dan membuat rencana.
Mengidentifikasi emosi akan menciptakan ruang antara diri kita dan perasaan tersebut, sehingga membantu lebih tenang.
Dengan turunnya stres, kita memberikan ruang pada organ di dalam otak besar yang berfungsi dalam mengatur emosi dan ingatan yang berhubungan dengan rasa takut dan bahagia (amigdala) untuk memberikan respons yang lebih bijaksana.
Baca juga: Cara Bangkit Kembali Usai Terkena Gelombang PHK
Luangkan waktu untuk mengakui apa yang terjadi, pikirkan tentang kehilangan tersebut, dan kenali perasaan kamu, baik kecemasan, kemarahan, stres, rasa malu, atau kesedihan.
Mengalami rasa duka adalah bagian alami dari proses penyembuhan setelah mengalami kehilangan, termasuk saat di-PHK.
Ini menjelaskan mengapa banyak orang mengalami reaksi umum seperti penyangkalan, kemarahan, dan depresi dalam menghadapi kesedihan tersebut.
Setelah kehilangan pekerjaan, kesadaran terhadap kelemahan yang dimiliki mungkin sangat dominan, namun, jangan biarkan hal itu menghambat kita.